Akhir-akhir ini dunia bursa saham tengah ramai dengan tren perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC). SPAC merupakan perusahaan “cek kosong” yang didesain membawa sejumlah perusahaan melantai di bursa, tanpa melalui penawaran umum perdana (IPO). Pada awal 2020 ditemukan sejumlah perusahaan yang memutuskan merger terbalik dengan SPAC dan terdaftar di bursa saham.
Pandemi Covid-19 telah mendongrak pamor SPAC. Tren investasi tersebut merupakan manuver finansial dalam beberapa waktu terakhir, sebab banyak perusahaan privat melihat peluang baru. Ditambah lagi pandemi menciptakan beragam ketidakpastian di pasar IPO. Penawaran ini menarik minat investor sebab perusahaan dapat melantai di bursa dengan risiko yang minim.
Dalam setengah dekade terakhir, angka SPAC bertumbuh dari belasan hingga puluhan penawaran. Hingga 2019 setidaknya ada 58 penawaran yang tercatat, kemudian jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat. Lonjakan SPAC terjadi sepanjang 2020 yang mencapai 141 penawaran.