Nilai tukar mata uang yen Jepang (¥) kian melemah di hadapan dolar AS (US$).
Tren pelemahan setidaknya sudah terlihat sejak awal 2021 dan terus berlanjut hingga sekarang, seperti tergambar pada grafik di atas.
Berdasarkan data Yahoo Finance, pada 23 Oktober 2023 nilai tukar ¥1 setara dengan US$0,006672.
Posisi yen terhadap dolar AS itu sudah melemah 1,37% dibanding setahun sebelumnya (year-on-year), di mana nilai tukar ¥1 sempat mencapai US$0,006765 pada 24 Oktober 2022.
Adapun jika mata uang acuannya dibalik, pada 23 Oktober 2023 nilai tukar US$1 setara dengan ¥149,88.
Posisi dolar AS terhadap yen Jepang itu sudah menguat 1,39% dibanding setahun lalu (year-on-year). Pada 24 Oktober 2022, nilai tukar US$1 masih di level ¥147,82.
Menurut Bob Michele, Chief Investment Officer di lembaga manajemen aset JP Morgan, melemahnya nilai tukar yen akan membuat produk yang diekspor Jepang menjadi lebih murah, sedangkan produk impor yang masuk ke Jepang menjadi lebih mahal.
Bob Michele memperkirakan, pelemahan mata uang ini juga bisa mendorong bank sentral Jepang untuk mengetatkan kebijakan moneter.
"Jika yen melemah hingga nilainya melampaui 150 per dolar AS, bank sentral Jepang mungkin memperketat kebijakannya lebih cepat dari perkiraan pasar," kata Bob Michele, disiarkan CNBC.com, Minggu (22/10/2023).
(Baca: Apa Saja Barang yang Diimpor Indonesia dari Jepang?)