Harga Ethereum (ETH) ditutup di level US$ 4.818,87 per koin pada perdagangan Selasa, 9 November 2021. Harga tersebut naik 4,63% dari penutupan sehari sebelumnya di posisi US$ 4.605,63 per koin.
Jika dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2020, harga mata uang kripto (cryptocurrency) tersebut telah melonjak lebih dari lima kali lipat atau 545,91% (year to date/ytd). Artinya, jika investor menginvestasikan dananya pada Ethereum sejak akhir tahun lalu, maka mereka telah meraih keuntungan lebih dari 500% sepanjang tahun ini.
Keuntungan bertransaksi dalam mata uang kripto tersebut sangat besar dan menggiurkan jika dibandingkan dengan portofolio investasi konvensional, seperti pasar saham, obligasi, komoditas, mata uang, atau valuta asing. Namun, perlu diingat pergerakan mata uang kripto seperti Ethereum atau Bitcoin juga sangat fluktuatif sehingga cukup berisiko.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak 2020 justru menjadi momentum kenaikan harga-harga mata uang kripto. Di saat perekonomian lesu yang berdampak terhadap kinerja portfolio investasi, para pemilik dana melirik mata uang kripto menjadi alternatif investasi yang menguntungkan.
Harga yang terus melambung membuat kapitalisasi pasar Ethereum juga menjulang, yakni mencapai US$ 551,93 miliar pada saat ini. Nilai tersebut setara dengan Rp 7,83 kuadraliun atau hampir tiga kali lipat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah Indonesia pada 2021 yang senilai Rp 2,74 kuadriliun.
(Baca: Inilah 10 Mata Uang Kripto dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar)