Dalam public expose PT Modern Internasional Tbk (MI) manajemen telah menjalankan strategi restrukturisasi dan mencari investor baru untuk pengembangan 7-Eleven. Salah satunya dengan melakukan pendekatan dengan PT Charoen Pokphand Restu Indonesia, tapi mengalami pembatalan karena tidak tercapai kesepakatan. Sehingga mulai 30 Juni 2017, PT Modern Sevel Indonesia (MSI) terpaksa menghentikan seluruh gerai 7-Eleven. PT MI merupakan pemegang 99,9 saham PT MSI.
Pada 2016, 7-Eleven menyumbang 75,8 persen atas penjualan Modern Internasional senilai Rp 891,4 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp 675,28 miliar berasal dari penjualan 7-Eleven, sisanya dari lini usaha trading. Dengan berhentinya operasional 7-Eleven maka akan sangat mempengaruhi pendapatan PT Modern Internasional. Penjualan 7-Eleven pada 2016 turun 23,86 persen, penjualan dari unit usaha trading (medical imaging) merosot 48 persen, serta dari unit trading (Ricoh IT Solution dan lainnya) juga menyusut 9,8 persen.
Saham Modern Internasional pada perdagangan Jumat (14/7) berada di Rp 50 per saham. Angka ini turun 54,5 persen dari posisi akhir 2016, yakni Rp 110 per saham. Harga saham dengan kode MDRN ini pernah mencapai level tertingginya sepanjang 2017 pada (3/1), yakni Rp 114 per saham.