Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
Sumber
Sumber
Mohon maaf, telah terjadi kesalahan
Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus turun sejak ditetapkannya mantan Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar pada Kamis (19/1) sebagai tersangka kasus dugaan suap pembelian mesin pesawat. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham Garuda Indonesia turun Rp 8 per saham (2,26 persen) ke level Rp 346 per saham.
Pada perdagangan Jumat, 20 Januari 2017, harga saham dengan kode perdagangan GIAA tersebut dibuka stagnan, sama dengan penutupan sehari sebelumnya di posisi Rp 346 per saham. Namun, pada penutupan saham Garuda kembali melemah Rp 8 per saham (2,3 persen) ke level 368 per saham seiring terkoreksinya saham-saham unggulan di bursa Jakarta.
Indeks harga saham perdagangan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada 20 Januari ditutup turun 44,637 poin (0,84 persen) ke level 5.254,637. Melemah nilai tukar rupiah serta antisipasi yang dilakukan investor menjelang pelantikan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat ke 45 memicu kejatuhan harga saham di bursa Jakarta. Kebijakan Trump yang diperkirakan akan cenderung protektif membuat investor bersikap hati-hati untuk berinvestasi di bursa saham.