Mantan Presiden Direktur (Presdir) PT Unilever Indonesia Tbk., Ira Noviarti menjual seluruh sahamnya pada Kamis (2/11/2023).
Melansir Katadata, Ira berdalih menjual saham di UNVR untuk keperluan pendidikan anak, seperti tertulis pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adapun volume sahamnya itu sebanyak 870.000 lembar saham atau setara 0,002% saham Unilever Indonesia. Ira menjual saham-saham tersebut dengan harga Rp3.650 per saham, sehingga mengantongi dana sekitar Rp3,17 miliar.
Ira sendiri sudah mengundurkan diri dari jabatannya pada 24 Oktober 2023. Setelah meninggalkan posisi presiden direktur di perusahaan konsumer itu, Ira disebut bakal dapat tugas baru di Unilever global.
Ira dan jajaran direksi Unilever Indonesia tercatat memegang saham di UNVR, tetapi karena kepemilikannya di bawah 5% atau bahkan di bawah 0,5% tidak dicantumkan oleh BEI.
Melansir data BEI, komposisi pemegang saham UNVR mayoritas dipegang oleh Unilever Indonesia dengan volume sebanyak 32,42 miliar lembar atau 84,99% dari total saham UNVR.
Selain itu ada saham dari masyarakat warkat sebesar 207,92 juta lembar saham atau 0,55%. Ada juga saham nonwarkat dari masyarakat sebesar 5,51 miliar lembar atau 14,46%.
Sementara itu, berdasarkan data RTI Business, saham UNVR mencapai Rp3.630 per lembar saham, turun 20 poin atau 0,55% dari pembukaannya pada perdagangan akhir Jumat (1/12/2023).
Adapun volume saham beredar mencapai 11,65 juta saham dengan frekuensi 5.525 kali. Nilai transaksinya sebesar Rp42,53 miliar. Kapitalisasi pasar UNVR tembus Rp138,48 triliun.
Berikut komposisi pemegang saham UNVR per 31 Oktober 2023:
- Unilever Indonesia Holding 32.424.387.500 saham
- Masyarakat nonwarkat 5.517.687.160 saham
- Masyarakat warkat 207.925.340 saham
- Hernie Raharja (Direksi) 0 saham
- Willy Saelan 0 saham
- Ainul Yaqin, IR 0 saham
- Ira Noviarti 0 saham
(Baca juga: Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp63 pada 2023, Terendah Sejak 2010)