Dalam laporan keuangan PT Waksita Karya Tbk semester pertama 2017, laba perusahaan berhasil melonjak 118,66 persen menjadi Rp 1,28 triliun dibanding semester pertama 2016. Angka ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan laba semester pertama dari tahun-tahun sebelumnya. Sementara sepanjang tahun ini diprediksikan laba perusahaan BUMN ini bakal mencapai Rp 3,5 triliun (konsolidasi) atau naik hampir dua kali lipat dari laba 2016, yakni Rp 1,8 triliun.
Maraknya proyek infrastruktur pemerintah membuat pendapatan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus tumbuh. Pada semester pertama tahun ini pendapatan emiten dengan kode perdagangan WSKT ini tumbuh 48 persen menjadi Rp 15,55 triliun pada paruh pertama 2017 dibanding paruh pertama 2016, yakni Rp 8,01 triliun.
Adapun harga saham WSKT pada perdagangan sesi pertama Senin (17/07) ditutup di posisi Rp 2.640 per saham atau naik Rp 40 per saham (1,8 persen) dari penutupan akhir pekan lalu. Dari sisi teknikal, harga saham Waskita Karya belum terlalu mahal dan masih berpotensi naik seiring positifnya kinerja keuangan. Indikator Relative Strenght Index (RSI 14 harian) menunjukkan bahwa indeks saham BUMN tersebut berada di level 48,53 dari skala 0-100, masih jauh di bawah garis indikator oversold (jenuh jual), yakni level 70. Sementera level 30 merupakan indikator overbought (jenuh beli).