IHSG Turun 12% YTD, Tergolong Parah di Asia-Pasifik (18 Maret 2025)

Pasar

Lite

Adi Ahdiat 19/03/2025 12:51 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Sejak akhir tahun lalu sampai 18 Maret 2025, IHSG sudah turun sekitar 12% (ytd). Penurunan ini tergolong parah dibanding bursa saham negara Asia-Pasifik lainnya.

Persentase Peningkatan/Penurunan Indeks Bursa Saham Regional Asia Pasifik (30 Desember 2024-18 Maret 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

IHSG Turun 12% YTD, Tergolong Parah di Asia-Pasifik (18 Maret 2025)

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persentase Peningkatan/Penurunan Indeks Bursa Saham Regional Asia Pasifik (30 Desember 2024-18 Maret 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun ke level 6.223,39 pada penutupan perdagangan 18 Maret 2025.

Indeks bursa saham Indonesia ini sudah melemah 12,10% secara year-to-date (ytd) atau dibanding posisi akhir tahun lalu.

Menurut Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik, penurunan IHSG dipengaruhi faktor global dan domestik.

Sebagaimana diberitakan Katadata.co.id, Jeffrey menyatakan IHSG tertekan karena ketidakpastian global yang dipicu perang dagang, ketegangan geopolitik, serta kebijakan suku bunga yang cenderung tinggi dalam jangka panjang.

Sedangkan dari sisi domestik, Jeffrey menyebut pelaku pasar mencermati defisit APBN yang baru diumumkan pemerintah, pelemahan nilai tukar rupiah, tren deflasi, serta penurunan penerimaan pajak.

Adapun penurunan IHSG ini tergolong parah di skala Asia-Pasifik.

Berdasarkan data yang dihimpun BEI, penurunan indeks bursa secara ytd juga terjadi di Taiwan, India, Filipina, Australia, Jepang, Malaysia, dan Thailand.

Namun, negara yang indeks bursa sahamnya merosot lebih dalam dari Indonesia hanya Thailand.

Sedangkan peningkatan indeks secara ytd terjadi di Hong Kong, Korea Selatan, Vietnam, Singapura, dan China seperti terlihat pada grafik.

(Baca: Sempat Dihentikan, IHSG Berakhir Melemah 3,84% (Selasa, 18 Maret 2025))

Editor : Adi Ahdiat