Para investor mata uang kripto banyak yang mengalami kerugian sepanjang Januari 2022. Rencana Bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) yang akan mengetatkan kebijakan moneternya lebih dari perkiraan sebelumnya telah memicu kejatuhan uang kripto di awal tahun ini.
Dari laman Coinbase, Bitcoin (BTC) ditransaksikan di level Rp 532,98 juta per koin pada perdagangan Senin, 31 Januari 2022, hingga pukul 13:04 WIB. Dengan demikian, dalam sebulan terakhir harga mata uang kripto acuan tersebut telah turun 20,98%.
Mata uang kripto berkapitalisasi pasar besar yang mencatat penurunan paling tajam dalam sebulan terakhir adalah Terra Luna (LUNA), yakni sebesar 50,46% menjadi Rp 637,62 ribu per koin. Diikuti Solana (SOL) yang terkoreksi sebesar 46,59% dan Polkadot (DOT) turun 34,79%.
Ada pula Ethereum (ETH), dalam sebulan terakhir harganya meluncur 32,33% menjadi Rp 36,11 juta per koin. Berikutnya, XRP (XRP) harganya turun 29,65% menjadi Rp 8.447,45 per koin, Binance Coin (BNB) turun 28,32% menjadi Rp 5,32 juta per koin, Cardano menyusut 22,94% menjadi Rp 14.676,07 per koin, serta Doge Coin (DOGE) terkoreksi 19,59% menjadi Rp 1.971,39 per koin.
Kesepuluh mata uang tersebut memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp 200 triliun. BTC tercatat memilki kapitalisasi pasar terbesar, yakni mencapai Rp 10 kuadriliun, sementara terendah adalah AVAX, yakni senilai Rp 229 triliun.
(Baca: Bukan Bitcoin, Inilah Uang Kripto Berkapitalisasi Besar yang Harganya Meroket pada November 2021)