Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia per akhir November 2021 turun 1,4% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/m-to-m) menjadi US$ 416,4 miliar. Penurunan posisi ULN secara bulanan disebabkan oleh penurunan posisi ULN pemerintah maupun sektor swasta.
Meskipun turun secara bulanan, posisi ULN Indonesia pada November 2021 naik 0,1% secara tahunan (year on year/yoy). Namun, pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan Oktober 2021 yang mencapai 2,2% (yoy).
Secara rinci, ULN Indonesia meliputi ULN Pemerintah bulan November 2021 sebesar US$ 202,2 miliar, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$ 204,9 miliar dolar atau 1,3%. Posisi ini juga turun 0,7% secara tahunan (yoy).
Penurunan posisi ULN Pemerintah terutama disebabkan penyesuaian aliran modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) seiring sentimen global yang kembali mendorong tren peningkatan imbal hasil surat utang AS (US Treasury) pasca Federal Open Market Committee(FOMC) meeting.
Kemudian, ULN bank sentral pada November 2021 nilainya sebesar US$ 9 miliar atau turun 1,1% (m-to-m). Tercatat pada November 2021 nilainya sebesar US$ 9 miliar atau turun 1,1% (m-to-m). Sedangkan, ULN bank sentral pada periode tersebut tumbuh hingga 218,4% dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).
Selain itu, BI juga mencatat ULN swasta turun baik secara bulanan maupun tahunan. ULN swasta pada November 2021 sebesar US$ 205,2 miliar, turun 1,5% secara bulanan (m-to-m). Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ULN swasta terkontraksi 1,9%.
Penurunan pada utang swasta terjadi karena kontraksi pada ULN lembaga keuangan dan korporasi bukan lembaga keuangan masing-masing sebesar 5,4% dan 1% (yoy). Kondisi ini sejalan dengan pelunasan ULN yang jatuh tempo selama periode November 2021.
Bank Sentral menilai struktur ULN Indonesia pada November 2021 tetap sehat. Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 35,5%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 36,1%.
Selain itu, struktur ULN Indonesia yang tetap sehat ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang. Pangsanya tercatat mencapai 89,% dari total ULN.
(Baca: RI Masuk Daftar 10 Negara Menengah ke Bawah dengan Utang Luar Negeri Terbesar)