Indonesia masih masuk ke dalam daftar 10 negara berpendapatan menengah dan bawah dengan utang luar negeri (ULN) terbesar pada 2020. Berdasarkan laporan International Debt Statistics (IDS) 2022 yang dirilis Bank Dunia, ULN Indonesia per akhir 2020 masih berada di urutan ke-7 dengan besaran US$ 417,53 miliar.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan utang luar negeri yang sebesar US$ 402,08 miliar, maka nilai utang luar negeri Indonesia pada 2020 naik 3,8%. Sementara itu, ULN Indonesia pada 2020 bila dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat sebesar 41%, meningkat dari 2019 yang sebesar 37% dari PDB.
Tiongkok masih menempati posisi pertama dengan ULN mencapai 2,35 triliun. India yang sebelumnya berada pada peringkat ketiga kini naik naik menjadi peringkat kedua dengan ULN mencapai US$ 564,18 miliar.
Brasil tergeser oleh India turun ke peringkat ketiga dengan ULN sebesar US$ 549,23 miliar. Rusia, Meksiko, Turki menyusul di peringkat selanjutnya dengan besaran ULN secara berturut-turut US$ 475,52 miliar, US$ 467,51 miliar, US$ 435,89 miliar.
Bank Dunia mencatat, banyak negara berpenghasilan menengah dan bawah berada dalam posisi besaran utang yang rentan, bahkan sebelum adanya pandemi Covid-19. Negara-negara tersebut memiliki permasalahan dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat serta utang publik dan eksternal pada tingkat yang tinggi.
(Baca: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$ 422,3 Miliar pada Oktober 2021)