Kelompok Houthi Yaman mengirim serangan udara balasan terhadap kapal perang Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Inggris, di Laut Merah pada Jumat (21/1/2024).
Abdul Salam Jahaf, anggota senior Houthi mengatakan serangan udara itu merupakan balasan setelah AS dan Inggris membombardir sejumlah kota di Yaman pada Jumat dini hari, seperti yang diwartakan CNN Indonesia.
Hussein Al Ezzi, Wakil Menteri Luar Negeri Yaman di rezim Houthi juga memperingatkan AS dan Inggris akan menghadapi kemungkinan terburuk atas agresi terang-terangannya ini.
"Negara kami menjadi sasaran serangan agresif besar-besaran oleh kapal, kapal selam, dan pesawat tempur Amerika dan Inggris. Amerika serta Inggris pasti harus siap membayar harga yang mahal dan menanggung semua konsekuensi mengerikan dari agresi terang-terangan ini," kata al-Ezzi dilansir CNN.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa serangan militernya bersama Inggris terhadap Houthi di Yaman merupakan "pertahanan diri".
Seperti yang ditulis Detik.com dari AFP, Biden juga memperingatkan bakal ada tindakan lebih lanjut jika Houthi, yang disebut didukung Iran, terus menyerang kapal-kapal di Laut Merah.
Menurut Biden, intervensi militer negaranya diperlukan sebab serangan Houthi di Laut Merah dinilai bakal membahayakan di salah satu jalur perairan paling penting di dunia.
"Serangan-serangan ini telah membahayakan para personel AS, pelaut sipil, dan mitra-mitra kami, membahayakan perdagangan, dan mengancam kebebasan navigasi," kata Biden dalam pernyataannya.
Di tengah ekskalasi konflik tersebut, harga minyak mentah dunia justru menguat dua hari belakangan.
Data Investing.com menunjukkan, harga minyak mentah Brent berjangka sebesar US$76,80 per barel pada perdagangan Rabu (10/1/2024).
Angkanya kemudian naik 0,79% menjadi US$77,41 per barel pada perdagangan Kamis, (11/1/2024). Sehari setelahnya naik lagi sebesar 4,08% menjadi US$80,57 per barel pada Jumat (12/1/2024) pada pukul 19.00 WIB.
Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berjangka terbukukan sebesar US$71,37 per barel pada Rabu (10/1/2024).
Harganya juga naik 0,91% menjadi US$72,02 per barel pada Kamis (11/1/2024). Kemudian melesat 4,25% menjadi US$75,08 per barel pada Jumat (12/1/2024).
(Baca juga: Harga Minyak Mentah Turun Sepanjang Kuartal IV 2023)