Dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan keperkasaannya terhadap mata uang utama dunia di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ini tercermin dari indeks dolar AS terhadap 6 mata uang utama dunia (DXY) yang bergerak naik dalam setahun terakhir.
Berdasarkan data Yahoo Finance, DXY berada level 106,6 pada perdagangan Rabu, 20 Juli 2022 hingga pukul 13:15 WIB. Level tersebut naik 14,66% dibanding posisi 20 Juli 2021 (year on year/yoy).
Artinya, dolar AS telah menguat rata-rata 14,66% terhadap 6 mata uang utama dunia. Keenam mata uang utama dunia tersebut adalah mata uang Uni Eropa (Euro/EUR), mata uang Inggris (poundsterling /GBP), mata uang Swiss (Franc/CHF). Kemudian mata uang Kanada (dolar Kanada/CAD), mata Jepang (yen/JPY), serta mata uang Swedia (Krona/SEK).
Yen paling terdampak terhadap kedigdayaan dolar AS. Dalam setahun terakhir, mata uang Jepang itu telah terdepresiasi sedalam 26,1% (yoy) ke level JPY 138,13 per dolar AS. Diikuti mata uang Swedia melemah 17,71% (yoy) ke level SEK 10,23 per dolar AS, kemudian Euro melemah 13,23% (yoy) ke US$1,02.
Demikian mata uang Inggris terdepresiasi 12,14% (yoy) ke posisi US$1,2, setelahnya mata uang Swiss melemah 5,24% ke US$ 1,03, serta mata uang Kanada juga melemah 0,95% (yoy) ke CAD 1,29 per dolar AS.
Dengan naiknya suku bunga The Fed membuat dolar AS semakin menarik bagi investor. Selisih suku bunga dolar AS dengan mata uang utama juga semakin melebar.
(Baca: Dolar AS Terus Menguat terhadap Mata Uang Dunia sampai Medio Juli 2022)