Emiten Batu Bara Indo Tambangraya Cetak Rekor Laba pada 2022

Pasar

Lite

Adi Ahdiat 31/03/2023 14:14 WIB

URL telah disalin

Memuat...

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) meraih laba bersih USD 1,2 miliar atau sekitar Rp18,3 triliun pada 2022, meningkat 152% dari tahun sebelumnya.

Laba Bersih PT Indo Tambangraya Megah (2018-2022)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Emiten Batu Bara Indo Tambangraya Cetak Rekor Laba pada 2022

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Laba Bersih PT Indo Tambangraya Megah (2018-2022)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) meraih laba bersih USD 1,2 miliar atau sekitar Rp18,3 triliun pada 2022.

Laba tersebut meningkat sekitar 152% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi baru seperti terlihat pada grafik.

Pendapatan ITMG pada 2022 naik 75% (yoy) menjadi USD 3,63 miliar atau sekitar Rp55,3 triliun. Hampir seluruhnya berasal dari pendapatan segmen batu bara yang nilainya Rp55,23 triliun, sedangkan pendapatan dari segmen jasa Rp37,84 miliar.

Pada 2022 beban pokok pendapatan ITMG juga naik menjadi USD 1,74 miliar atau Rp26,5 triliun, terutama akibat kenaikan biaya penambangan dan transportasi batu bara.

Kemudian beban penjualannya mencpai USD 169,76 juta atau Rp2,58 triliun, serta beban umum dan administrasi USD 41,91 juta atau Rp637,06 miliar.

Sampai akhir 2022 total nilai aset ITMG sudah tumbuh 58,45% (yoy) menjadi USD2,64 miliar atau Rp40,13 triliun. Kemudian liabilitasnya USD 689,89 juta atau Rp10,48 triliun, dan ekuitas USD 1,95 miliar atau Rp29,64 triliun.

Kendati kinerja keuangannya menguat, produksi batu bara ITMG turun dari 4,6 juta ton pada kuartal III 2022, menjadi 4,3 juta ton pada kuartal IV 2022.

Produksinya juga diproyeksikan menyusut lagi ke 3,8 juta ton pada kuartal pertama tahun ini.

"Produksi kuartal I 2023 ditargetkan lebih rendah akibat hambatan cuaca, serta tidak adanya kontribusi dari tambang Embalut," kata manajemen ITMG dalam laporan Analyst Briefing edisi 1 Maret 2023.

Tambang batu bara ITMG yang berlokasi di Desa Embalut, Kalimantan Timur, memang sudah berhenti beroperasi sejak Februari 2022.

Adapun saat ini ITMG masih menguasai lima situs pertambangan di Kalimantan Timur. Pada 2023 total produksinya ditargetkan mencapai antara 16-17 juta ton.

Tahun ini ITMG juga masih bertahan dalam indeks LQ45 periode Februari-Juli 2023. LQ45 adalah indeks berisi 45 emiten yang dipilih Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan kriteria tertentu, seperti memiliki kapitalisasi pasar besar serta likuiditas tinggi.

(Baca: Ini Saham Tambang LQ45 Paling Kuat Tahun 2022)

Editor : Adi Ahdiat