Tim nasional Tiongkok memang tidak lolos ke ajang Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia. Namun, brand (merek) asal Negeri Tirai Bambu berjaya dengan menghiasai layar kaca disetiap pertandingan kejuaraan sepakbola yang berlangsung setiap empat tahun sekali tersebut. Kejuaraan Piala Dunia yang berlangsung di Rusia kali ini dijadikan ajang bagi brand-brand asal Tiongkok untuk lebih mendunia.
Berdasarkan data Sport Business Institute (SBI) Barcelona, sebanyak tujuh brand berasal dari Tiongkok dari 21 merek yang berpartisipasi dalam Piala Dunia 2018. Perusahaan properti dari Negeri Panda, Wanda menggelontorkan dana US$ 850 juta atau sekitar Rp 11,9 triliun sebagai partner FIFA untuk periode 2016-2030. Jumlah tersebut mengalahkan kontrak Adidas yang hanya mencapai US$ 800 juta (2015-2030).
Masih berdasarkan data SBI, merek smartphone asal Tiongkok, Vivo juga mengucurkan dana US$ 120 juta sebagai sponsor untuk kejuaraan Piala Dunia 2018 dan 2022. Tidak hanya itu, Hisense dan Mengniu juga berpartisipasi sebagai sponsor dengan nilai masing-masing US$ 40 juta. Kemudian dalam sponsor regional, terdapat tiga brand asal Negeri Tirai Bambu yang berpartisipasi, yakni LUCI, Yadea dan Diking masing-masing bernilai US$ 8-12 juta.