Invasi Rusia terhadap Ukraina turut berdampak ke klub sepak bola Chelsea. Operasional klub milik konglomerat Rusia, Roman Abramovich, ini dibatasi oleh pemerintah Inggris.
Jika dilihat dari kinerja keuangannya, klub ini menderita rugi sebelum pajak sebesar 156 juta poundsterling (Rp 2,9 triliun). Nilai rugi ini menjadi yang terbesar di antara klub-klub Liga Inggris yang sudah merilis laporan keuangan musim 2020/2021.
Arsenal menjadi tim dengan kerugian terbesar kedua dengan 127 juta poundsterling. Tim tetangga Arsenal, Tottenham, berada di peringkat ketiga dengan kerugian sebelum pajak sebesar 80 juta poundsterling.
Aston Villa berada di peringkat keempat dengan kerugian sebesar 37 juta poundsterling.
Hanya Wolves dan Manchester City yang mencatatkan laba pada 2020/2021. Wolves mencatat laba sebelum pajak sebesar 145 juta poundsterling dan Manchester City 5 juta poundsterling.
Buruknya kinerja mayoritas klub Liga Inggris ini karena masih adanya pembatasan penonton di stadium pada 2020/2021. Ini praktis membuat pemasukan klub bergantung pada hak siar televisi, penjualan merchandise, dan pendanaan dari pemiliknya untuk beberapa klub.
(Baca: Pendanaan Abramovich di Chelsea Sudah Menembus Rp 28 Triliun Sejak 2003)