Menurut laporan Reporters Without Borders (RSF), skor kebebasan pers Indonesia dalam the World Press Freedom Index 2025 mencapai 44,13 dari 100 poin.
Skor itu masuk kategori "sulit" dan menempatkan Indonesia di posisi 127 global. Capaian pada 2025 turun cukup signifikan dari 2024.
Pada tahun lalu, Indonesia mendapat skor 51,15 poin dan menempatkan posisinya di peringkat 111 global.
RSF menjelaskan, Indonesia masih berjuang dengan kebebasan pers, meski sebenarnya telah mengalami transisi besar pada saat reformasi 1998.
"Sejak transisi demokrasi yang dimulai pada tahun 1998, ratusan media independen telah bermunculan, menjadikan Indonesia sebagai pelopor dalam bidang ini di Asia Tenggara," tulis RSF, dikutip pada Rabu (7/5/2025).
Di kelompok ASEAN, Indonesia bertengger di posisi ketujuh, tepat di bawah Singapura yang mengantongi 45,78 poin.
Sementara urutan pertama diduduki oleh Timor Leste yang mengantongi skor 71,79 poin—menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mendapat label "memuaskan". Skor ini juga menempatkan Timor Leste di posisi 39 global.
Urutan kedua ada Thailand sebesar 56,72 poin dan ketiga adalah Malaysia yang mendapat skor 56,09 poin.
Sementara negara dengan skor terendah dalam kawasan ini adalah Vietnam, yakni hanya 19,74 poin.
"Media tradisional Vietnam dikontrol secara ketat oleh satu partai. Wartawan dan blogger independen sering dipenjara, menjadikan Vietnam sebagai salah satu penjara terbesar di dunia bagi para jurnalis," tulis RSF.
Secara umum, skor indeks global hanya 54,7 poin. Pertama kalinya skor global ini memasuki kategori "sulit" karena banyak penurunan di sejumlah indikator, terutama ekonomi.
Berdasarkan laporan, 160 dari 180 negara yang disurvei mengalami tekanan ekonomi, bahkan tidak memiliki anggaran sama sekali sehingga banyak media yang terpaksa ditutup.
Setiap negara atau wilayah dievaluasi dengan menggunakan lima indikator yang mencerminkan situasi kebebasan pers, di antaranya konteks politik, kerangka hukum, konteks ekonomi, konteks sosial-budaya, dan keamanan. Skala penilaiannya sebagai berikut:
- 85—100 poin: baik
- 70—85 poin: memuaskan
- 55—70 poin: bermasalah
- 40—55 poin: sulit
- 0—40 poin: sangat serius.
Adapun penilaian kebebasan pers terhadap 11 negara kawasan Asia Tenggara terincikan di bawah ini:
- Timor Leste: 71,79 poin
- Thailand: 56,72 poin
- Malaysia: 56,09 poin
- Brunei Darussalam: 53,47 poin
- Filipina: 49,57 poin
- Singapura: 45,78 poin
- Indonesia: 44,12 poin
- Laos: 33,22 poin
- Kamboja: 28,18 poin
- Myanmar: 25,32 poin
- Vietnam: 19,74 poin.
(Baca juga: Norwegia Kantongi Skor Indeks Kebebasan Tertinggi Dunia 2025)