Marvel Jadi Sasaran Boikot, Ini Film Terlarisnya

Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) menyerukan boikot terhadap Marvel Studios.

Mereka menilai Marvel terlibat propaganda pro Israel karena menghidupkan karakter anti-Palestina bernama Ruth Bat-Seraph dalam film Captain America: Brave New World, yang dijadwalkan rilis pada 2025.

(Baca: Ini Perusahaan yang Membantu Pendudukan Israel di Palestina menurut PBB)

Menurut Marvel Cinematic Universe Fandom, Ruth Bat-Seraph adalah agen berkekuatan super dari Mossad, badan intelijen militer Israel.

Namun, bagi Gerakan BDS, karakter tersebut adalah representasi dari militer Israel yang kini membantai warga Palestina.

"Dengan menghidupkan kembali karakter rasis ini [Ruth Bat-Seraph] dalam bentuk apapun, Marvel turut mempromosikan penindasan brutal Israel terhadap rakyat Palestina," kata mereka dalam unggahan di akun Instagram @gerakanbds (29/7/2024).

Atas pertimbangan itu, Gerakan BDS mendorong masyarakat memboikot semua produk Marvel, termasuk Disney selaku perusahaan induknya.

"Jangan nonton film Captain America: Brave New World dan berbagai film Marvel," kata mereka.

Adapun Marvel telah memproduksi banyak film yang sangat populer hingga mencetak pendapatan fantastis.

Berikut daftar lengkap 10 film Marvel terlaris menurut data Box Office Mojo per tanggal 30 Juli 2024:

1. Avengers: Endgame (2019): US$858,37 juta
2. Spider-Man: No Way Home (2021): US$804,79 juta
3. Black Panther (2018): US$700,06 juta
4. Avengers: Infinity War (2018): US$678,82 juta
5. The Avengers (2012): US$623,36 juta
6. Avengers: Age of Ultron (2015): US$459,01 juta
7. Black Panther: Wakanda Forever (2022): US$453,83 juta
8. Captain Marvel (2019): US$426,83 juta
9. Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022): US$411,33 juta
10. Iron Man 3 (2013): US$409,01 juta

Angka-angka di atas merupakan estimasi yang dibuat Box Office Mojo berdasarkan data penjualan tiket bioskop secara global.

Box Office Mojo menghimpun datanya dari laporan perusahaan, distributor, agen penjualan, dan sumber-sumber lain.

(Baca: Sekitar 200 Perusahaan Dukung Israel, Mayoritas dari AS)