Reuters Institute menjelaskan terdapat sejumlah pihak yang dijadikan acuan atau paling disorot sebagai sumber berita yang dibaca oleh pengguna Twitter.
Diketahui, Twitter merupakan media sosial yang paling banyak dipilih untuk mengetahui informasi terbaru. Ini tercermin dari laporan Reuters Institute Digital News Report 2021 bahwa seperempat (25%) pengguna berita Twitter mengatakan platform itu merupakan tujuan membaca berita terbaru.
"Bandingkan dengan Facebook, hanya 13% yang mengatakan hal yang sama," tulis Reuters Institute.
Pada laporan Digital News Report 2022, media arus utama dan jurnalis menjadi pihak yang paling diminati sebagai sumber berita bagi pengguna X, merek baru Twitter, dengan proporsi 55% dari total responden Twitter.
Tak hanya arus utama, media alternatif dan jurnalisnya juga dipilih warga Twitter sebagai acuan yang diminati sebagai sumber berita, yakni 39%.
Selanjutnya, politisi dan aktivis politik dipilih oleh 43%. Sementara konten kreator media sosial dipilih 31%.
Urutan bawah ada warga biasa yang dipilih 34%. Masih di bawah itu, ada selebritas, yang hanya dipilih 27%.
Satu sisi, Reuters Institute mengatakan, pengguna Twitter yang lebih tua mengatakan bahwa mereka cenderung lebih memperhatikan merek berita arus utama dan politisi ketika membahas suatu isu di platform tersebut.
"Pengguna yang lebih muda (di bawah 35 tahun) juga mengatakan bahwa mereka paling memperhatikan sumber-sumber ini, namun mereka juga jauh lebih mungkin memperhatikan selebriti dan tokoh media sosial untuk konten berita dibandingkan mereka yang berusia di atas 35 tahun," tulis Reuters Institute dalam laporan yang dipublikasikan Rabu (25/10/2023).
Responden Twitter yang disurvei sebesar 5.852 orang. Namun secara umum, penelitian Digital News Report 2023 ini mensurvei lebih dari 93.000 pengguna berita digital di 46 negara di Afrika, Asia, Eropa, Amerika, dan Oseania.
(Baca juga: Warga Twitter Suka Baca Berita, Konten Apa yang Paling Dicari?)