Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 19,45 juta ton timbulan sampah sepanjang 2022.
Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 39,63% di antaranya berasal dari timbulan sampah rumah tangga.
Sumber timbulan sampah nasional terbesar berikutnya berasal dari perniagaan, yakni 21,07%. Kemudian 16,08% timbulan sampah berasal dari pasar.
Ada pula 7,14% timbulan sampah yang berasal dari kawasan komersial/industri/kawasan lainnya, 6,82% dari fasilitas publik, 5,96% dari perkantoran, dan 3,3% berasal dari sumber-sumber lainnya.
Berdasarkan jenisnya, mayoritas timbulan sampah nasional berupa sampah sisa makanan dengan proporsi 41,55%. Diikuti sampah plastik dengan proporsi 18,55%.
Kemudian ada sampah berupa kayu/ranting (13,27%), kertas/karton (11,04%), logam (2,86%), kain (2,54%), kaca (1,96%), karet/kulit (1,68%), dan sampah jenis lainnya (6,55%).
Pada 2022 Jawa Tengah menjadi penghasil sampah terbesar, yakni mencapai 4,25 juta ton atau 21,85% dari total timbulan sampah nasional.
DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat menyusul dengan total timbulan sampah masing-masing 3,11 juta ton, 1,63 juta ton dan 1,11 juta ton.
Adapun menurut KLHK, sebanyak 9,06 juta ton timbulan sampah nasional berhasil ditangani sepanjang 2022. Kemudian 5,05 juta ton timbulan sampah berhasil dikurangi pada tahun lalu.
(Baca: Manusia Sumbang 60% Emisi Gas Metana Global pada 2022)