Berkurangnya Hutan Lindung dan Konservasi di Sumut, Aceh, dan Sumbar Sedekade

Lingkungan

Lite

Akbar Ridwan 15/12/2025 14:42 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Berdasarta riset Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), selama 2014-2024, Provinsi Sumatera Utara paling luas kehilangan kawasan hutan lindung.

Pengurangan Luas Hutan Lindung dan Konservasi di Provinsi Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat (2014-2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Berkurangnya Hutan Lindung dan Konservasi di Sumut, Aceh, dan Sumbar Sedekade

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pengurangan Luas Hutan Lindung dan Konservasi di Provinsi Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat (2014-2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dilanda bencana banjir dan longsor pada akhir November 2025.

Selain faktor cuaca ekstrem, bencana tersebut juga didorong karena berkurangnya tutupan hutan di tiga provinsi tersebut.

Berdasarkan riset Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), selama 2014-2024, Provinsi Sumatera Utara paling luas kehilangan kawasan hutan lindung dibanding Aceh dan Sumatera Barat.

“Dari 2014 hingga 2024, paling parah hilangnya hutan lindung ada di Sumatera Utara, mencapai -40% pada 2024,” jelas FITRA dalam analisisnya.

FITRA memperoleh data tersebut dengan mengolah data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Di periode yang sama, Provinsi Aceh menjadi wilayah dengan kehilangan hutan konservasi terluas dibanding Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

“Hutan konservasi di Aceh dalam 10 tahun terakhir mengalami penyusutan hingga 27% atau minus 282 ribu ha (hektare). Sedangkan hutan lindung pun mengalami penyusutan 6% atau minus 113 ribu ha,” kata FITRA.

FITRA menambahkan, total kawasan hutan yang harusnya dilindungi atau bukan hutan produksi di Provinsi Aceh yang hilang mencapai 395 ribu ha.

Secara keseluruhan, selama periode 2014-2024, pengurangan luas hutan lindung dan konservasi di tiga provinsi terdampak banjir dan longsor mencapai 1,29 juta ha.

“Data dari statistik kehutanan ini menjadi bukti nyata bahwa tata kelola kehutanan di Indonesia mengalami kegagalan struktural, terutama dalam fungsi perlindungan kawasan konservasi dan hutan lindung,” ujar FITRA.

(Baca: Jumlah Perusahaan Kehutanan di Pulau Sumatra pada 2025)

Editor : Erlina Fury Santika