Hasil studi Low Carbon Development Indonesia (LCDI) mengungkap ada 89.101 spesies fauna yang tercatat di Indonesia hingga 2022.
Dari jumlah tersebut, kata LCDI, didominasi oleh spesies vertebrata, taksa aves atau kelompok unggas, ikan air tawar, reptil, mamalia, dan amfibi.
Khusus fauna terestrial, LCDI menemukan berbagai jenis yang teridentifikasi sejak 2022, dari insekta, arachnida, hingga nematoda.
Berikut rincian datanya yang diolah LCDI dari National Report (2019) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN (2022 & 2024):
- Insekta: 66.361 spesies (11,23% proporsi terhadap dunia)
- Arachnida: 2.096 spesies (3,66% proporsi terhadap dunia)
- Aves: 1.883 spesies (16,97% proporsi terhadap dunia)
- Moluska: 1.851 spesies (4,15% proporsi terhadap dunia)
- Ekor pegas: 1.500 spesies (25% proporsi terhadap dunia)
- Ikan air tawar: 1.246 spesies (8,90% proporsi terhadap dunia)
- Reptilia: 790 spesies (8,70% proporsi terhadap dunia)
- Mamalia: 786 spesies (14,51% proporsi terhadap dunia)
- Acari: 590 spesies (data proporsi terhadap dunia tidak tersedia)
- Amfibia: 403 spesies (6,26% proporsi terhadap dunia)
- Krustasea: 317 spesies (data proporsi terhadap dunia tidak tersedia)
- Nematoda: 154 spesies (data proporsi terhadap dunia tidak tersedia)
Sebagai catatan, LCDI masih harus memvalidasi data khusus ikan air tawar.
LCDI menambahkan, setiap tahun terjadi penambahan spesies baru. Pada 2017-2022, misalnya, beberapa jenis fauna terestrial baru berhasil ditemukan.
Spesies baru yang dimaksud di antaranya Parosphromenus juelinae di Bangka, Landouria menorehensis di Pegunungan Menoreh Jawa Tengah, dan Cyrtodactylus papeda di Pulau Obi Halmahera Selatan.
Lalu, Megophyris kalimantanensis dari Pegunungan Meratus Kalimantan dan pegunungan utara Borneo, Malaysia, Myzomela irianawidodoae dari Pulau Rote Nusa Tenggara Timur, serta Paucidentomys vermidex atau tikus ompong dari Gunung Latimojong dan Gunung Gandang Dewata Sulawesi Barat.
“Melalui pengembangan studi biosistematika, kekayaan fauna Indonesia berpotensi bertambah melalui kegiatan eksplorasi keanekaragaman hayati dan penemuan jenis baru," ucap LCDI dalam Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia 2025-2045.
(Baca: Jumlah Spesies Satwa Liar hingga Tumbuhan RI yang Terancam Punah 2023)