Kejar Pertumbuhan 8%, RI Butuh Investasi Rp47 Kuadriliun Era Prabowo

Lingkungan

Lite

Nabilah Muhamad 07/03/2025 14:53 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Kebutuhan Investasi Indonesia Berdasarkan RPJMN 2025-2029

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Kejar Pertumbuhan 8%, RI Butuh Investasi Rp47 Kuadriliun Era Prabowo

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Kebutuhan Investasi Indonesia Berdasarkan RPJMN 2025-2029

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, Indonesia butuh investasi Rp47 kuadriliun, atau tepatnya Rp47.573 triliun, selama periode 2025-2029.

Secara rata-rata, kebutuhan investasinya mencapai Rp9.514 triliun per tahun.

Hal ini tercatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025.

(Baca: Target Investasi Hilirisasi SDA Era Prabowo, Terbesar untuk Nikel)

Dalam RPJMN tersebut, investasi selama 2025-2029 paling banyak ditargetkan berasal dari pihak swasta/masyarakat, dengan nilai Rp41.223 triliun atau 87% dari total kebutuhan.

Kemudian investasi dari pemerintah ditargetkan sebesar Rp3.435 triliun (7%) dan investasi dari BUMN Rp2.915 triliun (6%).

"Investasi yang efisien dan transformatif menjadi salah satu kunci dalam mendorong perekonomian tahun 2025-2029," demikian dikutip dari RPJMN 2025-2029.

"Pembiayaan investasi dari pemerintah dan BUMN sangat terbatas, sehingga sumber pembiayaan investasi swasta/masyarakat yang salah satunya berasal dari sektor keuangan, seperti kredit perbankan, penerbitan saham, dan obligasi sangat diperlukan," lanjutnya.

(Baca: Investasi Lokal Serap Pekerja Lebih Banyak dari Investasi Asing)

Editor : Adi Ahdiat