Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Kabupaten Kepahiang pada tahun 2024 mencapai Rp 562.750 juta. Data historis menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun 2010 hingga 2024, meskipun terdapat fluktuasi. Pada tahun 2020, terjadi penurunan sebesar 2.23% dengan nilai Rp 409.450 juta, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan tren peningkatan. Namun, setelah itu, PDRB kembali meningkat signifikan.
Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), PDRB Kabupaten Kepahiang menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Rata-rata pertumbuhan tiga tahun terakhir sekitar 7.9%, lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir (2020-2024) yang mencapai 5.8%. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2018 dengan pertumbuhan sebesar 13.6%, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan penurunan sebesar 2.23%. Anomali pada tahun 2020 perlu menjadi perhatian, meskipun setelahnya terjadi pemulihan yang signifikan.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Hindu di Kep. Riau 2015-2024)
Secara ranking di Pulau Sumatera, Kabupaten Kepahiang berada pada peringkat 139 pada tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2018 berada pada peringkat 131. Secara nasional, Kabupaten Kepahiang berada pada peringkat 428 pada tahun 2024. Peringkat nilai PDRB Kepahiang masih perlu ditingkatkan untuk mencapai posisi yang lebih baik di tingkat regional maupun nasional.
Berdasarkan data perbandingan, PDRB sektor perdagangan di beberapa kabupaten/kota lain di Sumatera dan Indonesia menunjukkan variasi yang signifikan. Kabupaten Nias Utara misalnya, memiliki nilai PDRB Rp 528.610 juta dengan pertumbuhan 11.35% dan menempati peringkat 68 di Pulau Sumatera. Perbandingan ini memberikan gambaran tentang potensi dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Kepahiang dalam mengembangkan sektor perdagangannya.
Kenaikan PDRB tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2018 dengan pertumbuhan 13.6%, menunjukkan performa sektor perdagangan yang sangat baik pada tahun tersebut. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan penurunan 2.23%, yang kemungkinan disebabkan oleh faktor eksternal seperti pandemi COVID-19 yang berdampak pada aktivitas ekonomi. Anomali ini menunjukkan bahwa sektor perdagangan rentan terhadap guncangan ekonomi global.
Kabupaten Nias Utara
Kabupaten Nias Utara mencatatkan nilai PDRB sebesar Rp 528.610 juta, menempatkannya pada peringkat ke-68 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan sebesar 11.35% menunjukkan kinerja yang positif, meskipun berada di bawah rata-rata pertumbuhan beberapa wilayah lain. Dengan pertumbuhan ini, Nias Utara menunjukkan potensi yang baik dalam pengembangan sektor perdagangannya, meski masih perlu upaya lebih untuk meningkatkan posisinya di tingkat regional dan nasional. Peringkat yang relatif rendah menunjukkan bahwa Nias Utara memiliki peluang besar untuk meningkatkan kontribusi sektor perdagangan terhadap perekonomian daerah.
(Baca: Persentase Rumah Tangga dengan Status Kepemilikan Rumah Milik Sendiri di Maluku Utara | 2024)
Kabupaten Sumba Barat
Kabupaten Sumba Barat mencatatkan PDRB sebesar Rp 570.100 juta, berada pada peringkat ke-31 di Pulau Nusa Tenggara dan Bali. Pertumbuhan sebesar 8.72% menunjukkan perkembangan yang stabil, meskipun tidak sepesat beberapa wilayah lain. Nilai PDRB ini menempatkan Sumba Barat sebagai salah satu kontributor penting dalam sektor perdagangan di wilayahnya. Posisi yang cukup baik di tingkat regional menunjukkan bahwa Sumba Barat memiliki potensi yang signifikan untuk terus mengembangkan sektor perdagangannya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Kabupaten Maluku Tenggara
Dengan nilai PDRB mencapai Rp 569.930 juta, Kabupaten Maluku Tenggara menduduki peringkat ke-8 di Pulau Maluku. Pertumbuhan sebesar 10.87% mencerminkan perkembangan yang menggembirakan dalam sektor perdagangan. Peringkat yang cukup tinggi di tingkat regional menunjukkan bahwa Maluku Tenggara memiliki daya saing yang baik dalam sektor ini. Pertumbuhan yang solid ini menunjukkan bahwa sektor perdagangan memiliki peran penting dalam perekonomian Maluku Tenggara dan berpotensi untuk terus berkembang di masa depan.
Kabupaten Pidie Jaya
Kabupaten Pidie Jaya memiliki nilai PDRB sebesar Rp 553.190 juta, menempatkannya pada peringkat ke-140 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan sebesar 8.8% menunjukkan perkembangan yang positif, meski perlu upaya lebih untuk meningkatkan posisinya di tingkat regional. Peringkat yang relatif rendah menunjukkan bahwa Pidie Jaya memiliki potensi yang belum sepenuhnya tergali dalam sektor perdagangan. Dengan strategi yang tepat, Pidie Jaya dapat meningkatkan kontribusi sektor perdagangan terhadap perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Kabupaten Alor
Kabupaten Alor mencatatkan nilai PDRB sebesar Rp 529.660 juta, berada pada peringkat ke-32 di Pulau Nusa Tenggara dan Bali. Pertumbuhan sebesar 10.61% menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam sektor perdagangan. Nilai PDRB dan pertumbuhan ini menempatkan Alor sebagai salah satu wilayah yang menjanjikan dalam pengembangan sektor perdagangan di wilayahnya. Peringkat yang cukup baik menunjukkan bahwa Alor memiliki potensi untuk terus meningkatkan kontribusi sektor perdagangan terhadap perekonomian daerah.
Kabupaten Kep. Siau Tagulandang Biaro
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mencatatkan nilai PDRB sebesar Rp 528.610 juta dan berada di peringkat ke-68 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan sebesar 11.35% menunjukkan perkembangan yang baik dalam sektor perdagangan. Peringkat yang moderat menunjukkan bahwa kabupaten ini memiliki potensi untuk terus berkembang dan meningkatkan daya saingnya di tingkat regional. Dengan pengelolaan yang efektif dan investasi yang tepat, sektor perdagangan di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.