Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, sebagian besar kematian jemaah haji Indonesia terjadi di rumah sakit (RS) Arab Saudi dalam lima tahun terakhir, yaitu pada penyelenggaraan ibadah haji 2016-2022.
Totalnya, sebanyak 1.111 jemaah haji Indonesia meninggal di RS Arab Saudi sepanjang lima tahun terakhir. Kematian terbanyak pada 2019, yaitu sebanyak 349 orang, sedangkan paling sedikit pada 2022 hanya 46 orang.
Di sisi lain, ada pula 574 jemaah haji Indonesia yang meninggal di pemondokan pada penyelenggaraan ibadah haji 2016-2022. Tercatat, kematian terbanyak di pemondokan adalah pada 2017 sebanyak 248 orang, sedangkan paling sedikit pada 2022 sebanyak 16 orang.
“Masih banyak kematian yang terjadi di pemondokan,” demikian dikutip dari laporan Kemenkes yang diterima Databoks.co.id, Selasa (23/5/2023).
Sementara, jemaah yang meninggal di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ada sebanyak 117 orang sepanjang penyelenggaraan ibadah haji 2016-2022. Jumlah terbanyak pada 2017 yaitu 62 orang, sedangkan paling sedikit pada 2022 yang sebanyak 19 orang.
Berikut rincian kematian jemaah haji Indonesia berdasarkan tempat wafat pada 2016-2022:
- 2016: RS Arab 157 orang, pemondokan 113 orang, KKHI 33 orang.
- 2017: RS Arab 314 orang, pemondokan 248 orang, KKHI 62 orang.
- 2018: RS Arab 245, pemondokan 112 orang, KKHI 3 orang.
- 2019: RS Arab 349, pemondokan 85 orang, KKHI 0 orang.
- 2022: RS Arab 46, pemondokan 16 orang, KKHI 19 orang.
Adapun menurut Kemenkes, kematian jemaah haji di Indonesia pada 2022 paling banyak karena mengalami penyakit jantung iskemik. Jumlahnya sebanyak 41 orang atau menyumbang 46,06% dari total jemaah haji Indonesia yang meninggal pada tahun lalu yang sebanyak 89 orang.
(Baca: Ada 89 Jemaah Haji Indonesia Meninggal pada 2022, Mayoritas Karena Penyakit Jantung dan Paru)