Pengembangan vaksin untuk melawan virus corona Covid-19 setidaknya terbagi atas tiga tipe. Dalam catatan perusahaan analitik dan informasi sains, Airfinity, ketiga tipe vaksin corona tersebut, antara lain menggunakan metode messenger RNA (mRNA), pemanfaatan virus yang telah diolah, dan vektor virus (viral vector).
Metode mRNA menekankan pada pembentukan protein pada sel-sel tubuh manusia, sehingga dapat memicu respons tubuh, seperti dikutip dari CDC. Pfizer/BioNTech dan Moderna memanfaatkan metode tersebut dan telah menghasilkan sekitar 179 juta dosis vaksin corona. Jumlah itu setara dengan 43% dari total vaksin dunia.
Pemanfaatan virus yang tak aktif atau dibunuh menggunakan senyawa kimia, panas, atau radiasi merupakan metode paling umum dalam pembuatan vaksin sejak dahulu. Beberapa produsen vaksin corona yang mengadopsi metode ini adalah Sinopharm dan Sinovac dari Tiongkok. Produksi vaksin dengan metode ini mencapai 143,1 juta dosis atau 35% dari total vaksin global.
Viral vector menggunakan virus berbeda yang telah dimodifikasi untuk memerintah sel manusia. Dalam konteks Covid-19, virus yang digunakan bukan virus corona melainkan virus yang dinyatakan aman. Metode ini telah menghasilkan 92,1 juta dosis vaksin, seperti yang diadopsi Astrazeneca dan Sputnik V.
(Baca: Produksi Vaksin Pfizer Terbanyak di Dunia)