Pengguna layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan kian bertambah.
Sepanjang 2022, fasilitas kesehatan (faskes) di seluruh Indonesia menerima sekitar 313,5 juta kunjungan pasien BPJS Kesehatan yang sakit.
Jumlah kunjungan itu meningkat 34,5% dibanding 2021, sekaligus menjadi rekor tertinggi sejak lembaga ini pertama kali berdiri pada 2014.
Jika dirinci lagi, pada 2022 pasien BPJS Kesehatan mencatatkan 205,6 juta kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Kemudian ada 95,9 juta kunjungan rawat jalan ke poliklinik atau rumah sakit, serta 12 juta kunjungan rawat inap di rumah sakit.
Di luar angka-angka tersebut, sepanjang 2022 BPJS Kesehatan juga melayani 189,3 juta kunjungan sehat, yakni kunjungan pasien sehat ke FKTP dalam rangka pemberian informasi kesehatan serta konsultasi promotif-preventif.
(Baca: Beban BPJS Kesehatan Naik pada 2022, Rekor Tertinggi Baru)
Melonjaknya kunjungan pasien BPJS Kesehatan ke faskes seiring dengan pertumbuhan peserta program, serta naiknya pendapatan dan beban lembaga tersebut.
Pada 2022 BPJS Kesehatan membukukan total pendapatan Dana Jaminan Sosial (DJS) sebesar Rp148,1 triliun, meningkat sekitar 1% dibanding 2021.
Sementara, total bebannya pada 2022 mencapai Rp130,4 triliun, bertambah sekitar 28% dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan beban BPJS Kesehatan juga dipengaruhi naiknya kasus penyakit katastropik di Indonesia.
Penyakit katastropik adalah penyakit yang dapat mengancam jiwa, membutuhkan perawatan medis dalam jangka waktu panjang, serta biaya pengobatan besar.
Sepanjang 2022 BPJS Kesehatan menangani sekitar 23,3 juta kasus penyakit katastropik, bertambah 18,6% dibanding 2021.
Kemudian biaya pengobatan penyakit katastropik yang ditanggung BPJS Kesehatan pada 2022 nyaris mencapai Rp24,1 triliun, naik juga 34,3% dibanding tahun sebelumnya.
(Baca: Kasus Penyakit Katastropik di Indonesia Meningkat pada 2022)