Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah warung/kedai di Papua Barat Daya pada tahun 2024 sebanyak 1.166 unit. Data historis menunjukkan nilai ini merupakan data tahun terakhir yang tersedia. Karena data sebelumnya tidak ada, maka tidak dapat dihitung pertumbuhan, selisih, maupun perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Papua, jumlah warung/kedai di Papua Barat Daya menempati peringkat keempat. Papua memimpin dengan 2.198 unit, disusul Papua Barat dengan 1.501 unit. Secara nasional, Papua Barat Daya berada di peringkat ke-36. Penurunan signifikan terlihat pada Papua dan Papua Barat dengan persentase masing-masing -62.92% dan -35.69%. Papua kini berada di peringkat 33 dan Papua Barat di peringkat 35 secara nasional.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Riau Periode 2018-2023)
Karena hanya ada satu tahun data historis, tidak dapat diidentifikasi tren kenaikan atau penurunan. Tidak ada data pembanding untuk menilai apakah terjadi anomali atau fluktuasi. Ketersediaan data beberapa tahun ke depan akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai perkembangan jumlah warung/kedai di Papua Barat Daya.
(Baca: Jumlah Uang Elektronik Registered Bulanan Periode 2019-2024)
Peringkat Papua Barat Daya sebagai provinsi dengan jumlah warung/kedai terbanyak keempat di Pulau Papua menunjukkan potensi pengembangan sektor perdagangan kecil di wilayah ini. Data lebih lanjut dari BPS di masa depan akan membantu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan warung/kedai di Papua Barat Daya.
Perlu dicatat bahwa perbandingan dengan provinsi lain di Pulau Papua menunjukkan dinamika yang berbeda. Sementara Papua Barat Daya mencatat 1.166 unit warung/kedai, provinsi lain mengalami penurunan signifikan. Analisis lebih mendalam diperlukan untuk memahami penyebab penurunan ini dan dampaknya terhadap perekonomian lokal.