Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah minimarket/swalayan di Sulawesi Barat mencapai 141 unit pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 67.86% dibandingkan tahun 2021 yang hanya 84 unit. Kenaikan ini juga terlihat dari selisih nilai yang mencapai 57 unit dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2019-2021) yaitu 78 unit, pertumbuhan jumlah minimarket/swalayan di Sulawesi Barat pada tahun 2024 jauh lebih tinggi. Namun jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2021) yaitu 76.25 unit, pertumbuhan tahun 2024 juga menunjukkan perkembangan positif. Lima tahun terakhir, pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2019, yaitu penurunan turun 1.41%.
(Baca: Harga Cabai Merah di Kalimantan Timur Rp.132,5 Ribu per Kg (Jumat, 24 Oktober 2025))
Secara peringkat di pulau Sulawesi, Sulawesi Barat menduduki posisi ke-6 untuk jumlah minimarket/swalayan pada tahun 2024, sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Secara nasional, Sulawesi Barat berada di peringkat 34. Anomali terlihat pada tahun 2024, di mana terjadi lonjakan signifikan yang tidak konsisten dengan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya.
Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2024 dengan pertumbuhan 67.86%. Kenaikan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan penurunan -1.41%. Pertumbuhan jumlah minimarket/swalayan di Sulawesi Barat cenderung fluktuatif dalam lima tahun terakhir, dengan kenaikan signifikan pada tahun 2018 dan 2024, serta penurunan pada tahun 2019, menunjukkan tidak adanya pola yang konsisten.
Data ini menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dalam sektor ritel modern di Sulawesi Barat pada tahun 2024, namun perlu dicermati faktor-faktor yang menyebabkan lonjakan tersebut, serta bagaimana hal ini berdampak pada perekonomian lokal.
Papua
Papua menempati peringkat pertama di pulau Papua dengan total 54 unit minimarket/swalayan. Meskipun menduduki posisi puncak, Papua mengalami penurunan yang cukup besar dengan pertumbuhan -38.78% dibandingkan tahun sebelumnya. Besar selisih nilainya juga mencatatkan angka negatif turun 76 unit.
(Baca: Harga Cabai Rawit di Kalimantan Timur Termahal Se-Indonesia (Selasa, 28 Oktober 2025))
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara berada di urutan kelima di pulau Kalimantan dengan jumlah 120 unit. Pertumbuhan tahunan menunjukkan angka yang positif sebesar 38.54%. Hal ini mengindikasikan bahwa Kalimantan Utara memiliki pertumbuhan di sektor ini cukup baik.
Papua Barat Daya
Papua Barat Daya menempati urutan kedua di pulau Papua dengan jumlah 135 unit.
Papua Selatan
Papua Selatan menduduki peringkat ketiga di pulau Papua dengan jumlah 177 unit.
Papua Barat
Papua Barat berada di posisi keempat di pulau Papua dengan jumlah 266 unit, dengan pertumbuhan 192% dibandingkan tahun sebelumnya.
Papua Tengah
Papua Tengah menempati peringkat kelima di pulau Papua dengan jumlah 275 unit.