Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Mappi, Papua Selatan pada tahun 2024 mencapai 61,51 Poin. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 1,55% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara historis, IPM Kabupaten Mappi mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2024, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2023 sebesar 1,61%. Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Mappi dari berbagai aspek pembangunan manusia.
Pertumbuhan IPM Kabupaten Mappi pada tahun 2024 lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan IPM selama tiga tahun terakhir (2021-2023) yaitu sebesar 1,37%. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir (2019-2023) yaitu 1,19%, pertumbuhan IPM tahun 2024 lebih tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa pembangunan manusia di Kabupaten Mappi menunjukkan tren positif dalam jangka panjang, meskipun terdapat fluktuasi pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020 terjadi anomali dengan penurunan -0.26%, namun setelahnya terus meningkat secara signifikan.
Ranking IPM Kabupaten Mappi di tingkat pulau Papua pada tahun 2024 adalah 24. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, ranking secara nasional adalah 495. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Papua Selatan, IPM Kabupaten Mappi masih perlu ditingkatkan. Peningkatan ini memerlukan upaya berkelanjutan dari pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, kesehatan, serta perekonomian.
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Pulau Papua, Kabupaten Manokwari Selatan mencatatkan IPM tertinggi dengan nilai 62,45 Poin dan pertumbuhan 1,46% dan menduduki peringkat 21. Kabupaten Teluk Wondama mencatatkan nilai 62,36 Poin dengan pertumbuhan 1,12% dan menduduki ranking 22. Kabupaten Maybrat menduduki peringkat 23 dengan nilai 61,83 Poin dan pertumbuhan 0,88%. Sementara itu, Kabupaten Pegunungan Arfak berada di peringkat 26 dengan nilai 58,73 Poin dan pertumbuhan 1,57%. Kabupaten Jayawijaya dengan nilai 61,03 Poin menempati urutan 25 dan mencatatkan pertumbuhan 0,88%.
Kabupaten Sabu Raijua yang berada di luar Pulau Papua, tepatnya di Nusa Tenggara dan Bali, memiliki IPM sebesar 59,58 Poin dan menduduki peringkat 41 di pulau tersebut, serta 497 secara nasional. Pertumbuhannya tercatat sebesar 1,17%. Perbandingan ini memberikan gambaran bahwa pembangunan manusia di Kabupaten Mappi masih perlu ditingkatkan agar dapat bersaing dengan daerah lain, baik di Papua maupun di Indonesia secara keseluruhan.
Kabupaten Manokwari Selatan
Kabupaten Manokwari Selatan menduduki peringkat tertinggi di antara wilayah yang dibandingkan, dengan IPM mencapai 62,45 Poin. Pertumbuhan sebesar 1,46% menunjukkan adanya kemajuan signifikan dalam pembangunan manusia di wilayah ini. Peringkat 21 di pulau menunjukkan posisi yang relatif baik dibandingkan dengan daerah lain di Papua. Angka ini mengindikasikan bahwa Kabupaten Manokwari Selatan berhasil mengelola dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya dalam beberapa tahun terakhir.
Kabupaten Teluk Wondama
Dengan IPM sebesar 62,36 Poin, Kabupaten Teluk Wondama menempati peringkat kedua dalam perbandingan ini. Pertumbuhan sebesar 1,12% menunjukkan adanya peningkatan yang konsisten, meskipun tidak secepat Manokwari Selatan. Peringkat 22 di pulau menunjukkan bahwa Teluk Wondama memiliki potensi yang baik untuk terus meningkatkan IPM-nya di masa mendatang. Angka ini menunjukkan stabilitas dan komitmen terhadap pembangunan manusia di wilayah tersebut.
Kabupaten Maybrat
Kabupaten Maybrat mencatatkan IPM sebesar 61,83 Poin dan pertumbuhan sebesar 0,88%. Meskipun pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan Manokwari Selatan dan Teluk Wondama, Maybrat tetap menunjukkan kemajuan yang positif. Peringkat 23 di pulau menunjukkan bahwa Maybrat perlu lebih fokus dalam meningkatkan sektor-sektor yang mempengaruhi IPM, seperti pendidikan dan kesehatan. Angka ini menunjukkan perlunya perhatian lebih untuk mempercepat pembangunan manusia di wilayah ini.
Kabupaten Jayawijaya
Dengan IPM sebesar 61,03 Poin dan pertumbuhan sebesar 0,88%, Kabupaten Jayawijaya berada di posisi yang perlu perhatian lebih. Peringkat 25 di pulau menunjukkan bahwa Jayawijaya menghadapi tantangan yang lebih besar dalam pembangunan manusia dibandingkan dengan wilayah lain dalam perbandingan ini. Upaya yang lebih intensif diperlukan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan dasar bagi masyarakat. Angka ini mengindikasikan perlunya strategi yang lebih efektif untuk mengatasi hambatan pembangunan di wilayah ini.
Kabupaten Sabu Raijua
Sebagai satu-satunya wilayah di luar Pulau Papua dalam perbandingan ini, Kabupaten Sabu Raijua mencatatkan IPM sebesar 59,58 Poin dan pertumbuhan sebesar 1,17%. Peringkat 41 di pulau asalnya menunjukkan bahwa Sabu Raijua memiliki tantangan tersendiri dalam meningkatkan IPM-nya. Meskipun demikian, pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Angka ini menunjukkan adanya potensi untuk terus berkembang meskipun menghadapi keterbatasan geografis dan sumber daya.