Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, merupakan wilayah adat Urang Kanekes atau umum dikenal sebagai suku Baduy.
Urang Kanekes atau orang Baduy ini merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi dan menolak modernisasi, baik dalam cara berpakaian maupun pola hidup lainnya.
Karena keunikan budaya dan keindahan alamnya, desa ini sempat menjadi tujuan wisata alternatif yang cukup populer.
Namun, baru-baru ini tren pariwisata ke Baduy kembali diperdebatkan sejumlah warganet di Twitter, lantaran kunjungan wisatawan besar-besaran dikhawatirkan dapat mengganggu kebudayaan setempat.
Menurut Sistem Informasi Data Kunjungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, kunjungan wisatawan ke Baduy sempat memuncak pada 2019. Di tahun tersebut ada 42.174 wisatawan lokal dan 54 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke sana.
Di tahun pertama pandemi, kunjungan ke Baduy masih relatif tinggi dengan 20.319 wisatawan lokal dan 8 wisatawan mancanegara pada 2020. Kemudian kunjungannya menyusut menjadi 6.274 wisatawan sepanjang 2021.
Baduy Ingin Dihapus dari Peta Wisata Nasional
Sebelumnya, pada Juli 2020 Lembaga Adat Baduy pernah mengirim surat kepada Presiden Jokowi, untuk memohon wilayahnya dihapus dari peta destinasi wisata Indonesia.
Permohonan ini muncul karena sejumlah warga Baduy menilai kehadiran wisatawan membawa masalah, seperti masalah sampah, serta adanya penyebaran foto wilayah Baduy Dalam di internet, yang sesungguhnya dilarang dalam kebudayaan setempat.
"Sejatinya masyarakat Baduy tidak keberatan kepada siapapun yang ingin berkunjung ke wilayahnya dalam rangka menjalin persaudaraan," tulis surat itu, seperti dilansir Tempo.co.id (23/7/2020).
"Tapi keterbukaan bagi setiap orang yang berkunjung ke wilayah adat Baduy saat ini, melalui kampanye wisata yang digaungkan, mengakibatnya derasnya kunjungan wisatawan yang berdatangan ke wilayah Baduy," lanjutnya.
Namun, permohonan tersebut tampaknya belum ditindaklanjuti, karena sampai Mei 2022 Dinas Pariwisata dan Provinsi Banten masih mempromosikan "Kampung Wisata Suku Baduy" di situs resminya.
(Baca: 10 Kota Terbaik untuk Solo Traveling Versi Forbes 2022, Bali Masuk Daftar)