Serpong, Tangerang Selatan dinobatkan sebagai daerah dengan tingkat polusi udara terburuk di Indonesia sepanjang Oktober 2023. Hal ini berdasarkan data terbaru aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas.
Adapun kadar polusi udara di Serpong dihitung berdasarkan tingkat polusi particulate matter (PM) 2.5. Tercatat, Serpong memiliki rata-rata konsentrasi PM2.5 sebanyak 76 mikrogram per meter kubik.
Standar kualitas udara ideal menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu dengan konsentrasi PM 2.5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik. Ini artinya, kualitas udara di Serpong 15,2 kali lipat lebih buruk dari standar WHO.
Berdasarkan indeks kualitas udara Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat US EPA, tingkat polusi udara PM 2.5 pada rentang 0-12 mikrogram per meter kubik artinya memiliki kualitas udara baik, sementara rentang 12,1-35,4 mikrogram per meter artinya kualitas udara sedang atau moderat, dan rentang 35,5-55,4 mikrogram per meter kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Selanjutnya, kualitas udara tidak sehat berada di rentang 55,5-150,4 mikrogram per meter, lalu kualitas udara sangat tidak sehat berada di rentang 150,5-250,4 mikrogram per meter, dan kualitas udara berbahaya atau beracun memiliki rentang lebih dari 250,4 mikrogram per meter.
Merujuk indeks tersebut, maka kualitas udara di Serpong sepanjang Oktober 2023 tergolong tidak sehat.
Sementara, sembilan daerah lainnya dengan tingkat polusi udara terburuk di Indonesia juga masuk ke dalam kategori tidak sehat sepanjang bulan lalu. Mayoritas daerah dengan polusi udara terburuk tersebut berada di Tangerang Selatan, Tangerang, dan Jakarta Barat.
Berikut 10 lokasi/daerah tingkat polusi udara PM 2.5 tertinggi di Indonesia pada Oktober 2023:
- Serpong, Tangerang Selatan: 76 mikrogram per meter kubik (tidak sehat)
- Karangsari, Tangerang: 75 mikrogram per meter kubik (tidak sehat)
- Babakan, Tangerang Selatan: 71 mikrogram per meter kubik (tidak sehat)
- Parung Panjang, Bogor: 71 mikrogram per meter kubik (tidak sehat)
- Tarumajaya, Bekasi: 70 mikrogram per meter kubik (tidak sehat)
- Sindang Jaya, Tangerang: 69 mikrogram per meter kubik (tidak sehat)
- Semanan, Jakarta Barat: 68 mikrogram per meter kubik (tidak sehat)
- Kertamulya, Bandung Barat: 68 mikrogram per meter kubik (tidak sehat)
- Bedahan, Depok: 68 mikrogram per meter kubik (tidak sehat)
- Kembangan Selatan, Jakarta Barat: 66 mikrogram per meter kubik (tidak sehat)
(Baca: Tingkat Polusi Udara Tangsel Terburuk se-Indonesia pada Oktober 2023)