Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Persentase Penduduk Perempuan di Perdesaan yang Mempunyai Keluhan Kesehatan di Kalimantan Utara pada tahun 2024 adalah sebesar 17,58 persen. Data ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana persentasenya mencapai 26,26 persen. Penurunan ini cukup signifikan, yaitu sebesar 8,68 persen. Jika dilihat dari data historis, persentase ini fluktuatif dalam 10 tahun terakhir. Fluktuatif yang dimaksud adalah, persentase ini mengalami naik turun dari tahun ke tahun.
Rata-rata persentase dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah 27,44 persen, dan dalam lima tahun terakhir (2020-2024) adalah 25,81 persen. Penurunan pada tahun 2024 menyebabkan persentase ini lebih rendah dibandingkan rata-rata tiga tahun dan lima tahun sebelumnya. Dibandingkan lima tahun terakhir, kondisi Persentase Perempuan Perdesaan Kesehatan mengalami penurunan cukup signifikan. Pada tahun 2024, ranking Kalimantan Utara menurut pulau berada di posisi ke-4.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Budha di Nusa Tenggara Timur 2019-2024)
Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2022, yaitu sebesar 18,64 persen (dari 19,84 persen menjadi 38,48 persen). Sementara penurunan terendah, setelah di tahun 2024 ini, terjadi pada tahun 2016, yaitu turun 2,71 persen. Anomali terjadi pada tahun 2022, di mana terjadi lonjakan persentase yang cukup tinggi. Namun, setelah itu, persentase kembali menurun di tahun 2023 dan 2024.
Dibandingkan provinsi lain di Kalimantan, Kalimantan Utara menempati peringkat ke-4 pada tahun 2024. Nilai persentasenya adalah 17,58 persen. Peringkat ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Secara nasional, Kalimantan Utara berada di peringkat ke-30 pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa persentase penduduk perempuan di perdesaan yang memiliki keluhan kesehatan di Kalimantan Utara masih tergolong tinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
Dari data historis, kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2022 dengan pertumbuhan 93.95 persen. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2016 dengan pertumbuhan -10.16 persen. Anomali terjadi pada tahun 2022, dimana terjadi peningkatan yang sangat signifikan, berbeda dengan pola fluktuatif tahun-tahun sebelumnya. Dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir, anomali ini sangat mencolok.
Papua Selatan
Papua Selatan menempati peringkat pertama di antara provinsi-provinsi di Pulau Papua dengan persentase 22,19 persen. Meskipun menduduki posisi teratas di wilayahnya, namun secara nasional, provinsi ini berada di urutan ke-27. Data ini menunjukkan bahwa keluhan kesehatan pada penduduk perempuan di perdesaan di Papua Selatan masih menjadi isu yang perlu diperhatikan, terutama jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Pertumbuhan cenderung menurun dalam tiga tahun terakhir.
(Baca: Persentase Penduduk Laki-Laki di Perdesaan yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Periode 2013-2024)
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah menduduki peringkat ketiga di Pulau Kalimantan dengan persentase 21,86 persen. Meskipun berada di posisi tengah di tingkat pulau, provinsi ini menduduki peringkat ke-28 secara nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa masalah keluhan kesehatan pada perempuan di perdesaan juga menjadi perhatian di Kalimantan Tengah, meskipun tidak separah beberapa provinsi lain. Terjadi penurunan nilai dibandingkan tahun sebelumnya turun 1,75 persen.
Papua Barat Daya
Papua Barat Daya, dengan persentase 20,16 persen, menempati urutan kedua di Pulau Papua. Namun, secara nasional, provinsi ini berada di peringkat ke-29. Data ini menunjukkan bahwa tantangan terkait kesehatan perempuan di perdesaan masih signifikan di Papua Barat Daya. Pertumbuhan mengalami penurunan yang cukup dalam dalam tiga tahun terakhir.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur, dengan persentase 16,68 persen, menduduki peringkat kelima di Pulau Kalimantan. Secara nasional, provinsi ini berada di peringkat ke-31. Penurunan nilai turun 6,75 persen menunjukkan perkembangan yang positif, meski masih perlu ditingkatkan.
Papua Barat
Papua Barat berada di peringkat ketiga di Pulau Papua dengan persentase 14,78 persen. Di tingkat nasional, provinsi ini menduduki peringkat ke-32. Meski demikian, provinsi ini menunjukkan adanya perbaikan dalam isu kesehatan perempuan di perdesaan jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Papua. Pertumbuhan mengalami penurunan nilai turun 1,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Maluku
Maluku menempati peringkat pertama di antara provinsi-provinsi di Pulau Maluku dengan persentase 14,28 persen. Secara nasional, provinsi ini berada di urutan ke-33. Maluku menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam menangani isu kesehatan perempuan di perdesaan, karena memiliki persentase yang lebih rendah dibandingkan banyak provinsi lain di Indonesia. Penurunan nilai menunjukkan perkembangan yang positif.