Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk melek huruf di Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024 sebesar 98.2 persen. Dari data historis, terlihat bahwa persentase ini mengalami fluktuasi. Persentase tertinggi tercatat pada tahun 2023 sebesar 98.24 persen, sedangkan persentase terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu 90.96 persen. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi sedikit penurunan sebesar 0.04 persen.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) yaitu 98.17 persen, persentase tahun 2024 sedikit lebih tinggi. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yaitu 98.14 persen, persentase tahun 2024 juga sedikit lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa tingkat literasi di Kepulauan Bangka Belitung cenderung mengalami peningkatan dalam jangka panjang.
(Baca: Harga Gula Pasir Lokal di Gorontalo Termahal Nasional (Jumat, 24 Oktober 2025))
Secara ranking di Pulau Sumatera, Kepulauan Bangka Belitung berada di peringkat ke-7 pada tahun 2024. Peringkat ini sama dengan tahun 2023. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2014 dengan pertumbuhan 1.19 persen, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2024 dengan penurunan 0.04 persen.
Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, Kepulauan Bangka Belitung memiliki persentase melek huruf yang lebih tinggi dibandingkan Bengkulu (97.89 persen) dan Jambi (98.02 persen). Secara nasional, Kepulauan Bangka Belitung menempati peringkat ke-19.
Anomali terjadi pada tahun 2003 dimana terjadi penurunan persentase melek huruf dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, dalam jangka panjang, tren menunjukkan peningkatan yang stabil.
Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tengah menempati peringkat ke-3 di Pulau Sulawesi dengan persentase penduduk melek huruf sebesar 98.35 persen. Nilai ini menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mengindikasikan adanya upaya yang efektif dalam meningkatkan literasi di wilayah tersebut. Persentase ini juga menunjukkan bahwa Sulawesi Tengah memiliki tingkat literasi yang cukup tinggi dibandingkan dengan beberapa provinsi lain di Indonesia.
(Baca: 10 Provinsi dengan Harga Daging Sapi Kualitas 2 Paling Mahal (Jumat, 24 Oktober 2025))
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan mencatatkan persentase penduduk melek huruf sebesar 98.34 persen. Pertumbuhan literasi di Kalimantan Selatan mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, persentase ini masih menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kalimantan Selatan memiliki kemampuan membaca dan menulis. Posisi Kalimantan Selatan berada di peringkat ke-3 di pulau Kalimantan.
Aceh
Provinsi Aceh memiliki persentase penduduk melek huruf sebesar 98.34 persen. Peringkat ini menempatkan Aceh pada posisi ke-6 di Pulau Sumatera. Nilai ini menunjukkan stabilnya tingkat literasi di Aceh dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang stabil ini mengindikasikan bahwa program-program literasi di Aceh berjalan dengan baik dan mampu mempertahankan tingkat literasi yang sudah tinggi.
Jambi
Dengan persentase penduduk melek huruf sebesar 98.02 persen, Jambi berada di peringkat ke-8 di Pulau Sumatera. Terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini bisa menjadi perhatian bagi pemerintah daerah untuk mengevaluasi dan meningkatkan program-program literasi yang ada. Pemerintah daerah perlu berupaya untuk meningkatkan kembali tingkat literasi di Jambi agar dapat bersaing dengan provinsi lain di Sumatera.
Bengkulu
Provinsi Bengkulu memiliki persentase penduduk melek huruf sebesar 97.91 persen, menempatkannya di peringkat ke-9 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan literasi di Bengkulu mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan tipis ini menunjukkan adanya perbaikan dalam upaya peningkatan literasi di Bengkulu. Pemerintah daerah perlu terus berupaya untuk meningkatkan program-program literasi agar tingkat literasi di Bengkulu dapat terus meningkat.
Papua Barat
Papua Barat mencatatkan persentase penduduk melek huruf sebesar 97.89 persen, menempati peringkat ke-2 di Pulau Papua. Kenaikan tipis ini menunjukkan adanya perbaikan dalam upaya peningkatan literasi di Papua Barat. Pemerintah daerah perlu terus berupaya untuk meningkatkan program-program literasi agar tingkat literasi di Papua Barat dapat terus meningkat dan setara dengan provinsi lain di Indonesia.