Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Jumlah Proyek Investasi PMA di Papua Barat pada tahun 2024 sebanyak 74 Proyek. Angka ini menunjukkan adanya kenaikan dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 47 Proyek. Data historis menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Jumlah proyek investasi PMA di Papua Barat mengalami peningkatan yang cukup besar pada tahun 2014 yang mencapai 67 Proyek, sebelumnya hanya 18 Proyek, dan penurunan terendah terjadi pada tahun 1997 yang hanya 1 Proyek. Tahun 2024 menjadi tahun dengan nilai investasi tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Pada tahun 2024, terjadi pertumbuhan investasi sebesar 57.45% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pertumbuhan ini belum melampaui pertumbuhan tertinggi yang terjadi pada tahun 2014 dengan pertumbuhan 272.22%. Rata-rata Jumlah Proyek Investasi PMA dalam 3 tahun terakhir (2022-2024) adalah 61.67 Proyek. Kondisi ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024) yaitu 67.6 Proyek.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Asahan 2015-2024)
Secara regional di pulau Papua, Papua Barat menduduki peringkat pertama dalam Jumlah Proyek Investasi PMA pada tahun 2024. Secara nasional, Papua Barat berada di peringkat ke-29. Peringkat ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di peringkat ke-35.
Anomali terlihat pada tahun 2021 ketika jumlah proyek investasi meningkat tajam menjadi 121 Proyek. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dapat berubah sangat cepat, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi global, dan minat investor. Pada tahun 2024, proyek investasi berada pada level yang masih lebih rendah dari tahun 2021.
Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2014 yang mencapai 67 Proyek. Sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 1997 yaitu hanya 1 Proyek. Hal ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Papua Barat sangat fluktuatif.
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung dengan 183 Proyek menduduki peringkat ke-9 di pulau Sumatera dan peringkat ke-26 secara nasional. Meskipun menduduki peringkat yang cukup baik, terjadi penurunan investasi sebesar 11.59% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini ditunjukkan dengan selisih nilai sebesar 24 Proyek dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai investasi di Kepulauan Bangka Belitung masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dua tahun sebelumnya yang hanya 125 Proyek.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Enrekang | 2004 - 2024)
Maluku Utara
Maluku Utara menempati posisi pertama di pulau Maluku dengan 163 Proyek. Namun, ada penurunan signifikan sebesar 27.23% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih nilai 61 Proyek. Walaupun terjadi penurunan cukup besar, Maluku Utara masih menunjukkan potensi investasi yang lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya dengan catatan 116 Proyek. Secara nasional, Maluku Utara menempati peringkat ke-27.
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara mencatatkan 99 Proyek dan menduduki peringkat ke-5 di pulau Kalimantan. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi penurunan investasi sebesar 26.67%, selisihnya mencapai 36 Proyek. Data ini lebih rendah dibandingkan nilai dua tahun sebelumnya yang mencapai 68 Proyek. Secara nasional, Kalimantan Utara menempati peringkat ke-28.
Papua
Provinsi Papua mencatatkan 70 Proyek dan menduduki peringkat ke-2 di pulau Papua. Penurunan investasi sedikit lebih kecil dibandingkan beberapa wilayah lain, yaitu sebesar 4.11% atau selisih 3 Proyek. Nilai ini lebih rendah dibandingkan kondisi dua tahun sebelumnya dengan jumlah 86 Proyek. Secara nasional, Papua berada di peringkat ke-30.
Bengkulu
Bengkulu mencatat 60 Proyek dan menempati peringkat ke-10 di pulau Sumatera. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi penurunan investasi sebesar 40.59% atau selisih 41 Proyek. Secara umum, iklim investasi di Bengkulu cenderung lebih rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya yang hanya mencapai 57 Proyek. Secara nasional, Bengkulu berada di peringkat ke-31.
Maluku
Maluku dengan 54 Proyek menempati peringkat ke-2 di pulau Maluku. Terjadi penurunan investasi sebesar 14.29% atau selisih 9 Proyek dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah Proyek Investasi PMA di Maluku lebih tinggi dari dua tahun sebelumnya yang mencapai 41 Proyek. Secara nasional, Maluku menempati peringkat ke-32.