Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB Sektor Informasi dan Komunikasi Provinsi Jawa Barat pada tahun 2024 mencapai Rp 108.13 triliun. Data historis menunjukkan pertumbuhan positif, dengan nilai tertinggi dalam lima tahun terakhir. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi kenaikan sebesar Rp 8.13 triliun atau tumbuh 8.13%.
Pertumbuhan PDRB sektor ini di Jawa Barat cenderung fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2021 dengan pertumbuhan 34.11%, sementara pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2019 sebesar 8.31%. Rata-rata pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah 7.37%, sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 12.94%.
(Baca: Jumlah Rumah Tangga Periode 2013-2024)
Pada tahun 2024, Jawa Barat menempati peringkat ketiga di Pulau Jawa dalam PDRB sektor informasi dan komunikasi, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Secara nasional, Jawa Barat juga berada di peringkat ketiga. Nilai PDRB Jawa Barat terpaut cukup jauh dari DKI Jakarta yang menempati peringkat pertama dengan nilai Rp 342.48 triliun dan Jawa Timur di peringkat kedua dengan nilai Rp 156.37 triliun.
Kenaikan PDRB tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2021, kemungkinan besar didorong oleh peningkatan aktivitas digital selama pandemi COVID-19. Hal ini menunjukkan sektor informasi dan komunikasi menjadi penopang ekonomi di tengah keterbatasan aktivitas fisik. Anomali ini terlihat jelas jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2019 yang hanya 8.31%.
Secara keseluruhan, sektor informasi dan komunikasi di Jawa Barat menunjukkan pertumbuhan positif yang berkelanjutan. Meskipun terdapat fluktuasi, sektor ini tetap menjadi kontributor penting bagi perekonomian provinsi. Pemerintah dan pelaku industri perlu terus berkolaborasi untuk mendorong inovasi dan investasi di sektor ini agar pertumbuhannya semakin optimal.
DKI Jakarta
DKI Jakarta memimpin dengan PDRB sektor Informasi dan Komunikasi tertinggi di Pulau Jawa, mencapai Rp 342.48 triliun pada tahun 2024. Pertumbuhan sebesar 6.69% menunjukkan stabilitas sektor ini sebagai motor penggerak ekonomi ibu kota. Ranking pertama di pulau Jawa dan se-Indonesia menegaskan dominasi DKI Jakarta dalam sektor ini.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Banjar 2015-2024)
Jawa Timur
Jawa Timur menduduki posisi kedua dengan nilai PDRB mencapai Rp 156.37 triliun. Pertumbuhan yang cukup baik sebesar 7.44% menunjukkan potensi sektor ini di Jawa Timur terus berkembang. Dengan menduduki ranking kedua di Pulau Jawa dan se-Indonesia, Jawa Timur menjadi salah satu pusat pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi yang signifikan.
Jawa Barat
Dengan PDRB sebesar Rp 108.13 triliun, Jawa Barat berada di urutan ketiga. Pertumbuhan sebesar 8.13% menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ranking ketiga di Pulau Jawa dan se-Indonesia mencerminkan kontribusi penting Jawa Barat dalam sektor ini.
Jawa Tengah
Jawa Tengah mencatatkan PDRB sebesar Rp 76.44 triliun. Pertumbuhan sebesar 10.11% menjadi yang tertinggi di antara provinsi-provinsi di Pulau Jawa. Meski berada di peringkat keempat di Pulau Jawa dan Indonesia, pertumbuhan yang tinggi ini menandakan potensi besar sektor informasi dan komunikasi di Jawa Tengah.
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan menunjukkan PDRB sebesar Rp 37.62 triliun. Pertumbuhan sebesar 7.72% mengindikasikan perkembangan yang stabil di sektor ini. Meskipun menduduki ranking pertama di Pulau Sulawesi dan kelima secara nasional, Sulawesi Selatan terus berupaya meningkatkan kontribusinya dalam sektor informasi dan komunikasi.