Kasus aktif Covid-19 di dalam negeri mulai menanjak dalam sepekan terakhir. Menurut laporan Satgas Penanganan Covid-19, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 19.385 kasus aktif per 23 Oktober 2022.
Jumlah itu bertambah 466 kasus dari sehari sebelumnya. Jika dibanding sepekan lalu, kasus aktif Covid-19 naik 12,61%.
Berdasarkan provinsinya, DKI Jakarta mendominasi kasus aktif Covid-19 nasional pada 23 Oktober 2022 yakni 5.432 kasus. Angkanya setara dengan 28,02% dari total kasus aktif Covid-19 di Indonesia.
Jawa Barat berada di peringkat kedua dengan total 4.633 kasus aktif Covid-19. Diikuti oleh Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta yang mencatatkan masing-masing 1.810 kasus, 1.140 kasus, 1.107, dan 825 kasus aktif Covid-19.
Secara total, ada sekitar 6,47 juta orang di Indonesia yang terinfeksi Covid-19 hingga 23 Oktober 2022. Sebanyak 2,44% di antaranya meninggal dunia dan 97,25% dinyatakan sembuh.
Kenaikan kasus aktif di Indonesia, terutama di sejumlah provinsi tersebut patut diwaspadai. Pasalnya, pemerintah mengumumkan bahwa subvarian Omicron XBB telah terdeteksi di tanah air.
Adapun kasus pertama Omicron XBB terdeteksi dari seorang wanita berumur 29 tahun yang baru kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Wanita yang dinyatakan positif Covid-19 pada 26 September 2022 tersebut merasakan gejala seperti batuk, pilek, dan demam.
Subvarian omicron baru ini dilaporkan sudah terdeteksi di 24 negara. Omicron XBB juga menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tajam di Singapura, diiringi peningkatan tren perawatan di rumah sakit.
Maka dari itu, Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. M. Syahril mengimbau masyarakat agar selalu mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19. Selain itu juga menyegerakan vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap penularan virus.
“Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat Covid-19,” ujar Syahril dikutip dari dari SehatNegeriku, Sabtu (22/10). Selain itu, ia melanjutkan, Kemenkes juga telah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara.
(Baca: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tercatat 19.851 Kasus)