Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pemilih di Sumatera Utara pada Pemilu 2024 sebanyak 10.853.940 pemilih. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 10,91% dibandingkan tahun 2019 yang hanya 9.786.005 pemilih. Kenaikan ini setara dengan penambahan 1.067.935 pemilih. Pertumbuhan ini cukup besar jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, dimana pada tahun 2019 terjadi penurunan tipis sebesar 0,1% dari tahun 2014.
Secara historis, jumlah pemilih di Sumatera Utara mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019, terjadi penurunan jumlah pemilih dibandingkan tahun 2014. Namun, pada Pemilu 2024 terjadi lonjakan signifikan. Kenaikan 10,91% ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, menunjukkan peningkatan partisipasi pemilih yang cukup besar di Sumatera Utara. Dalam tiga pemilu terakhir, BPS mencatat anomali, di mana tahun 2019 mengalami penurunan, namun kemudian melonjak di 2024.
(Baca: Nilai Investasi PMD Sektor Industri Lainnya Periode 2013-2023)
Dibandingkan provinsi lain di Pulau Sumatera, Sumatera Utara menempati peringkat pertama dalam jumlah pemilih pada Pemilu 2024. Secara nasional, Sumatera Utara berada di peringkat keempat. Jumlah pemilih di Sumatera Utara jauh lebih tinggi dibandingkan provinsi lain di Sumatera, menunjukkan peran penting Sumatera Utara dalam konstelasi politik nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa Sumatera Utara memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan hasil Pemilu secara keseluruhan.
Peningkatan jumlah pemilih di Sumatera Utara pada Pemilu 2024 ini menunjukkan adanya dinamika demografi dan politik yang menarik. Pertumbuhan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti peningkatan kesadaran politik masyarakat, perubahan demografi, atau efektivitas sosialisasi Pemilu oleh penyelenggara. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang mendorong peningkatan partisipasi pemilih di Sumatera Utara.
Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa Sumatera Utara mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah pemilih pada Pemilu 2024. Peningkatan ini tidak hanya penting secara lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap dinamika politik nasional. BPS perlu terus memantau dan menganalisis data pemilih untuk memahami tren partisipasi politik dan merumuskan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas demokrasi.
Jawa Barat
Jawa Barat menduduki peringkat pertama secara nasional dengan jumlah pemilih mencapai 35.714.901 jiwa, menunjukkan pertumbuhan tertinggi di antara provinsi lainnya. Pertumbuhan sebesar 7,33% ini setara dengan penambahan 2.437.996 pemilih dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun menduduki posisi puncak, Jawa Barat perlu terus meningkatkan partisipasi pemilih untuk mempertahankan posisinya dalam pemilu mendatang. Dibandingkan rata-rata pertumbuhan provinsi lain, Jawa Barat mencatat pertumbuhan tertinggi.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Selatan Periode 2018-2023)
Jawa Timur
Dengan jumlah pemilih sebanyak 31.402.838 jiwa, Jawa Timur menempati posisi kedua secara nasional. Pertumbuhan pemilih di Jawa Timur sebesar 1,58% menunjukkan peningkatan yang moderat dibandingkan tahun sebelumnya. Penambahan 489.844 pemilih mengukuhkan posisi Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia. Pertumbuhan ini masih lebih tinggi dibandingkan beberapa provinsi lain di Pulau Jawa.
Jawa Tengah
Jawa Tengah berada di peringkat ketiga secara nasional dengan jumlah pemilih sebanyak 28.289.413 jiwa. Pertumbuhan jumlah pemilih di Jawa Tengah sebesar 1,41% setara dengan penambahan 392.511 pemilih. Meskipun pertumbuhannya tidak setinggi Jawa Barat, Jawa Tengah tetap menjadi salah satu provinsi kunci dalam Pemilu. Provinsi ini perlu terus meningkatkan partisipasi pemilih agar dapat berkontribusi lebih signifikan dalam proses demokrasi.
Banten
Banten menempati peringkat kelima secara nasional dengan jumlah pemilih sebanyak 8.842.646 jiwa. Pertumbuhan sebesar 9% merupakan yang tertinggi kedua setelah Sumatera Utara. Penambahan 730.169 pemilih menunjukkan peningkatan partisipasi pemilih yang signifikan di Banten. Hal ini mengindikasikan adanya kesadaran politik yang meningkat di kalangan masyarakat Banten.