Sebanyak 141.957 orang telah mengikuti pemeriksaan virus corona Covid-19 melalui polymerase chain reaction (PCR), tes cepat molekuler (TCM), dan antigen pada Rabu, 7 Juli 2021. Jumlah tes harian tersebut merupakan yang terbesar sejak pandemi corona melanda di Indonesia.
Dengan demikian, total orang yang telah melakukan pemeriksaan corona di dalam negeri sebanyak 14,1 juta. Rasionya setara dengan 51.535 orang per 1 juta penduduk.
Meski orang yang melakukan tes corona secara harian meningkat, jumlahnya masih tergolong rendah. Menurut Tenaga Ahli Kementerian Kesehatan Andani Eka Putra, tes corona idealnya mampu menjangkau 500-600 ribu orang setiap hari. Sementara, Indonesia baru mampu memeriksa 500 ribu orang setiap pekan.
Selain itu, rendahnya tes dapat dilihat dari tingkat kepositifan (positivity rate) corona secara harian yang masih sebesar 24,2%. Angka tersebut masih jauh dari standar aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5%.
Rendahnya cakupan tes dapat berdampak pada banyaknya kasus corona yang tak terdata secara riil. Kondisi tersebut pun lantas dapat membuat penularan corona tak terkendali.
Atas dasar itu, pemerintah menggenjot laju tes corona semasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat pada 3-20 Juli 2021. Rencananya, ada 410 ribu orang yang dites corona di Jawa-Bali setiap harinya.
(Baca: PPKM Darurat, Pemerintah Targetkan Tes 410 Ribu Orang per Hari)