Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB sektor pengadaan listrik dan gas di Sulawesi Barat pada tahun 2024 mencapai Rp 25,46 miliar. Data historis menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 9,88% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 3 tahun terakhir (20,55%, 23,17%, dan 25,46 miliar) yang sebesar 8,63%. Namun, jika dibandingkan dengan 5 tahun terakhir (16.54, 17, 18, 19, 20.55, 23.17, dan 25,46), rata-rata pertumbuhan mencapai 8,02%.
Pertumbuhan tertinggi dalam 5 tahun terakhir terjadi pada tahun 2016 sebesar 25,96%, sementara pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2019 sebesar 2,79%. Dibandingkan rata-rata pertumbuhan 5 tahun sebelumnya, pertumbuhan pada tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Meskipun demikian, pada tahun 2015 terjadi anomali berupa penurunan sebesar 10.85%, yang perlu dikaji lebih lanjut faktor-faktor penyebabnya. Jika dibandingkan dengan 3 tahun terakhir terlihat bahwa trendnya menunjukkan peningkatan yang cukup stabil.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Periode 2013-2025)
Secara regional di Pulau Sulawesi, Sulawesi Barat menempati peringkat ke-6 dalam PDRB sektor pengadaan listrik dan gas. Peringkat ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya dalam lima tahun terakhir. Secara nasional, Sulawesi Barat berada pada peringkat ke-36. Nilai PDRB Sulawesi Barat jauh lebih rendah dibandingkan provinsi lain di Sulawesi seperti Gorontalo yang mencapai Rp 26,07 miliar.
Kenaikan tertinggi PDRB sektor ini terjadi pada tahun 2016 dengan pertumbuhan 25,96%. Kenaikan terendah dalam data historis terjadi pada tahun 2019 dengan pertumbuhan hanya 2,79%. Sementara anomali terjadi pada tahun 2015 dimana pertumbuhan mengalami penurunan sebesar 10,85%.
Jika melihat data 5 tahun terakhir, terlihat adanya fluktuasi pertumbuhan. Pada tahun 2015 terjadi penurunan, kemudian terjadi lonjakan pertumbuhan di tahun 2016, dan setelah itu pertumbuhan cenderung stabil dengan sedikit peningkatan setiap tahunnya. Fluktuasi ini menunjukkan dinamika sektor pengadaan listrik dan gas di Sulawesi Barat yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti investasi, kebijakan pemerintah, dan kondisi ekonomi global.
Papua Tengah
Papua Tengah menempati peringkat ke-3 di Pulau Papua dengan nilai PDRB sektor pengadaan listrik dan gas mencapai Rp 31,57 miliar. Pertumbuhan ekonomi di wilayah ini menunjukkan angka yang menjanjikan, yaitu sebesar 7.24% dalam setahun terakhir. Capaian ini menandakan bahwa sektor energi di Papua Tengah memiliki potensi yang cukup besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir menunjukkan tren positif, yang didorong oleh berbagai faktor seperti investasi infrastruktur dan peningkatan aksesibilitas energi bagi masyarakat.
(Baca: Nilai PDRB ADHB Pengadaan Listrik dan Gas Periode 2013-2025)
Papua Barat Daya
Papua Barat Daya menduduki peringkat ke-4 di Pulau Papua dengan nilai PDRB sektor pengadaan listrik dan gas sebesar Rp 31,46 miliar. Pertumbuhan di wilayah ini tergolong tinggi, mencapai 11.24% dalam setahun. Angka ini menunjukkan bahwa sektor energi di Papua Barat Daya mengalami perkembangan yang cukup pesat, yang didukung oleh berbagai program pembangunan dan investasi di bidang infrastruktur energi. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Papua Barat Daya memiliki peluang besar untuk terus meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian daerah dan nasional.
Gorontalo
Gorontalo mencatatkan nilai PDRB sektor pengadaan listrik dan gas sebesar Rp 26,07 miliar, menempatkannya pada peringkat ke-5 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan ekonomi di sektor ini relatif stabil dengan angka pertumbuhan sebesar 1.64%. Meskipun pertumbuhannya tidak setinggi wilayah lain, Gorontalo tetap menunjukkan kinerja yang konsisten dalam penyediaan energi bagi masyarakat dan sektor industri. Investasi di bidang energi terbarukan menjadi salah satu fokus utama dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan keberlanjutan sektor energi di Gorontalo.
Papua Selatan
Papua Selatan menempati peringkat ke-5 di Pulau Papua dengan nilai PDRB sektor pengadaan listrik dan gas mencapai Rp 13,1 miliar. Pertumbuhan di wilayah ini cukup signifikan, mencapai 7.91% dalam setahun. Peningkatan ini didorong oleh berbagai upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan infrastruktur energi dan memperluas akses listrik bagi masyarakat. Dengan potensi sumber daya alam yang besar, Papua Selatan memiliki peluang untuk terus mengembangkan sektor energi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Papua Pegunungan
Papua Pegunungan berada di urutan ke-6 di Pulau Papua dengan nilai PDRB sektor pengadaan listrik dan gas sebesar Rp 8,36 miliar. Pertumbuhan di wilayah ini cukup stabil, mencapai 4.11% dalam setahun. Tantangan geografis dan infrastruktur yang terbatas menjadi faktor utama yang mempengaruhi perkembangan sektor energi di Papua Pegunungan. Meskipun demikian, pemerintah daerah terus berupaya untuk meningkatkan akses listrik dan mengembangkan sumber-sumber energi terbarukan yang sesuai dengan kondisi wilayah.