Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah perguruan tinggi di DKI Jakarta pada tahun 2024 sebanyak 250 PTN/PTS. Data historis menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 11.03% atau berkurang sebanyak 31 satuan. Ini merupakan penurunan terbesar dalam lima tahun terakhir. Ranking DKI Jakarta menurut pulau adalah 3.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yaitu 296.67 satuan, jumlah perguruan tinggi di DKI Jakarta pada tahun 2024 lebih rendah. Dalam lima tahun terakhir, jumlah perguruan tinggi di DKI Jakarta cenderung fluktuatif. Pada tahun 2019 sempat mengalami kenaikan sebesar 2.19%, namun setelah itu mengalami penurunan hingga tahun 2024. Penurunan terbesar terjadi pada tahun 2024 dengan persentase 11.03%.
(Baca: 10 Provinsi Terpilih Harga Bawang Putih Tertinggi (Selasa, 30 September 2025))
Secara ranking di pulau Jawa, DKI Jakarta berada di posisi ke-3 pada tahun 2024. Kondisi ini tidak berubah dari tahun sebelumnya. Dibandingkan provinsi lain di pulau Jawa, nilai tahun terakhir DKI Jakarta (250) lebih rendah dibandingkan Jawa Barat (367) dan Jawa Timur (344), namun lebih tinggi dibandingkan Jawa Tengah (241). Secara nasional, DKI Jakarta berada di peringkat ke-3.
Kenaikan tertinggi jumlah perguruan tinggi di DKI Jakarta berdasarkan data historis terjadi pada tahun 2019, yaitu sebesar 2.19%. Sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2017 dan 2020, masing-masing sebesar 0.31% dan -1.83%. Penurunan tajam pada tahun 2024 menjadi anomali jika dibandingkan dengan fluktuasi yang terjadi dalam lima tahun terakhir.
Anomali penurunan yang signifikan pada tahun 2024 patut menjadi perhatian. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan penurunan jumlah perguruan tinggi di DKI Jakarta. Apakah penurunan ini disebabkan oleh merger perguruan tinggi, penutupan perguruan tinggi yang tidak memenuhi standar, atau faktor lainnya.
(Baca: Tenaga Listrik yang Dibangkitkan Periode 2013-2023)
Jawa Barat
Jawa Barat menempati peringkat pertama di pulau Jawa dengan jumlah perguruan tinggi mencapai 367 PTN/PTS. Meskipun demikian, terjadi penurunan sebesar 33.75% dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan penurunan terbesar di antara provinsi-provinsi lain di pulau Jawa. Nilai ini memperlihatkan adanya dinamika yang signifikan dalam lanskap pendidikan tinggi di Jawa Barat. Penurunan ini mempengaruhi peringkat Jawa Barat secara nasional, yang kini menduduki posisi pertama. Perlu dikaji lebih lanjut faktor-faktor yang menyebabkan penurunan ini, apakah terkait dengan kebijakan pendidikan atau perubahan lainnya dalam sektor perguruan tinggi di Jawa Barat.
Jawa Timur
Dengan jumlah 344 PTN/PTS, Jawa Timur berada di peringkat kedua di pulau Jawa. Penurunan sebesar 35.22% dibandingkan tahun sebelumnya menempatkan Jawa Timur pada posisi yang perlu diperhatikan. Secara nasional, Jawa Timur menempati peringkat kedua, menunjukkan bahwa Jawa Timur tetap menjadi salah satu pusat pendidikan tinggi yang signifikan di Indonesia. Penurunan jumlah perguruan tinggi di Jawa Timur perlu dianalisis lebih lanjut untuk memahami dampaknya terhadap akses dan kualitas pendidikan tinggi di wilayah tersebut.
Jawa Tengah
Jawa Tengah berada di peringkat keempat di pulau Jawa dengan jumlah perguruan tinggi sebanyak 241 PTN/PTS. Penurunan sebesar 22.76% dibandingkan tahun sebelumnya mengindikasikan perlunya evaluasi terhadap sektor pendidikan tinggi di Jawa Tengah. Secara nasional, Jawa Tengah berada di peringkat keempat. Dengan demikian, perlu dilakukan kajian mendalam untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan jumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah dan merumuskan strategi yang tepat untuk mengatasi tantangan tersebut.
Sumatera Utara
Sumatera Utara, dengan jumlah perguruan tinggi 198 PTN/PTS, menempati peringkat pertama di pulau Sumatera. Namun, terjadi penurunan signifikan sebesar 21.12% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menempatkan Sumatera Utara pada peringkat kelima secara nasional, menunjukkan bahwa terjadi dinamika yang perlu diperhatikan dalam sektor pendidikan tinggi di wilayah tersebut. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk memahami penyebab penurunan ini dan merumuskan langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan tinggi di Sumatera Utara.