Indonesia Masih Jadi Episentrum Covid-19 di Asia Tenggara

Layanan konsumen & Kesehatan

Lite

Yosepha Pusparisa 23/03/2021 10:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Berdasarkan data Worldometers, Indonesia memiliki 128.250 kasus aktif corona atau 8,7% dari total kasus yang sebesar 1.465.928 orang. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.

Kasus Aktif Covid-19 di Asia Tenggara (Selasa, 23 Maret 2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Indonesia Masih Jadi Episentrum Covid-19 di Asia Tenggara

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Kasus Aktif Covid-19 di Asia Tenggara (Selasa, 23 Maret 2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Kasus aktif virus corona Covid-19 Indonesia masih jadi yang tertinggi di Asia Tenggara pada Selasa, 23 Maret 2021. Berdasarkan data Worldometers, Indonesia memiliki 128.250 kasus aktif corona atau 8,7% dari total kasus yang sebesar 1.465.928 orang. Meski mendominasi, persentase kasus aktif corona di dalam negeri mulai menyusut dibanding pekan lalu yang sebesar 9,7%.

Sementara, Filipina kembali ke posisi dua di Asia Tenggara, setelah menyalip Malaysia. Negara yang dipimpin Rodrigo Duterte itu mempunyai 80.970 kasus aktif corona yang setara dengan 12,1% dari total kasus sebesar 671.792 orang.

Pemerintah terus mengajak masyarakat untuk menggunakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir demi memutus rantai penyebaran corona. Selain itu, masyarakat juga diharapkan mengurangi mobilitas dan tak berkerumun.

(Baca: Kasus Aktif Covid-19 Nyaris 130 Ribu, Indonesia Peringkat 20 Dunia)

Editor : Dimas Jarot Bayu