Kasus Malaria Terkonsentrasi di Tanah Papua per Akhir November 2025

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), selama Januari-November 2025 atau pekan epidemiologi ke-1 hingga ke-47, terdapat lebih dari 400 ribu kasus malaria yang terkonfirmasi dan dilaporkan di Indonesia.

Kemenkes mengatakan, pola kasus malaria yang dilaporkan secara nasional mengalami peningkatan dari minggu ke-15 sampai minggu ke-28. Setelahnya berfluktuatif sampai dengan pekan ke-47.

“Kasus malaria masih didominasi di wilayah-wilayah Indonesia timur, seperti Pulau Papua,” ungkap Kemenkes dalam laporannya.

Berdasarkan wilayah, enam provinsi di Tanah Papua memang menempati peringkat 10 besar dengan kasus terbanyak.

Berikut 10 provinsi dengan kasus malaria konfirmasi terbanyak yang dilaporkan sampai dengan minggu ke-47 2025, menurut data Kemenkes:

1. Papua: 160.491 kasus
2. Papua Tengah: 130.623 kasus
3. Papua Selatan: 69.735 kasus
4. Papua Pegunungan: 20.247 kasus
5. Papua Barat: 7.283 kasus
6. Sumatra Utara: 6.500 kasus
7. Papua Barat Daya: 5.584 kasus
8. Nusa Tenggara Timur: 2.894 kasus
9. Maluku: 2.459 kasus
10. Riau: 2.184 kasus

Sementara, ada 8 provinsi dengan jumlah kasus malaria konfirmasi tidak lebih dari 100. Provinsi yang dimaksud antara lain:

1. Kalimantan Barat: 93 kasus
2. Kalimantan Utara: 54 kasus
3. Sumatra Barat: 54 kasus
4. Jambi: 43 kasus
5. Sumatra Selatan: 31 kasus
6. Bali: 26 kasus
7. Kepulauan Bangka Belitung: 26 kasus
8. Bengkulu: 6 kasus.

(Baca: Ada 13,37 Juta Kasus ISPA di RI hingga Akhir November 2025, Jawa Tertinggi)