Layanan dengan Biaya BPJS Kesehatan Tertinggi di RI Agustus 2025

Layanan konsumen & Kesehatan

Premium

Erlina Fury Santika 27/10/2025 13:54 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Rawat inap di fasilitas kesehatan tingkat lanjut menjadi kategori pemanfaatan jaminan kesehatan atau BPJS Kesehatan tertinggi per Agustus 2025.

Nilai Pembiayaan Jaminan Kesehatan di Indonesia Berdasarkan Layanan (Agustus 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Layanan dengan Biaya BPJS Kesehatan Tertinggi di RI Agustus 2025”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Pembiayaan Jaminan Kesehatan di Indonesia Berdasarkan Layanan (Agustus 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Data BPJS Kesehatan yang diolah Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) menunjukkan, nilai pembiayaan jaminan kesehatan Indonesia pada Agustus 2025 mencapai Rp123,4 triliun.

Angka tersebut naik 5,1% dibanding Agustus 2024 (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp117,4 triliun.

Alokasi beban jaminan didominasi layanan rawat inap rumah sakit atau tingkat lanjut (RITL) sebesar Rp69,8 triliun. Angka ini setara 56,6% dari keseluruhan beban jaminan pada Agustus 2025.

"Kasus terbanyak adalah infeksi nonbakteri (ringan), disusul oleh persalinan dengan operasi bedah caesar ringan, serta nyeri abdomen dan gastroenteritis," tulis DJSN dalam laporan bulanan edisi Agustus 2025.

(Baca: Rawat Inap RS, Kategori Pembiayaan BPJS Kesehatan Tertinggi 2024)

Selanjutnya, rawat jalan tingkat lanjut (RJTL) sebesar Rp37,5 triliun atau 30,4%. Nilai pembiayaan ini naik 5,6% (yoy).

DJSN menyebut, kunjungan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lanjutan ini mencapai 90,4 juta kunjungan. Diagnosa terbanyak di RJTL, yaitu penyakit kronis kecil lain-lain, prosedur terapi fisik dan prosedur kecil muskuloskeletal, prosedur dialisis, perawatan luka, penyakit akut kecil-kecil lain, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, rawat jalan tingkat pertama (RJTP) sebesar Rp13,8 triliun (11,2%), rawat inap tingkat pertama (RITP) Rp1,6 triliun (1,3%), dan terkecil adalah alokasi promotif dan preventif sebesar Rp700 miliar atau Rp0,7 triliun (0,6%).

(Baca: Jumlah RS dan Faskes Lanjutan yang Digandeng BPJS 2018-2024)

Editor : Erlina Fury Santika