Rumah Tangga RI yang Punya Jamban Bertambah, tapi Belum 100%

Layanan konsumen & Kesehatan

Premium

Akbar Ridwan 16/10/2025 14:13 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sampai awal 2025, baru ada 90% rumah tangga di Indonesia yang memiliki jamban atau fasilitas buang air besar sendiri.

Persentase Rumah Tangga di Indonesia dengan Fasilitas Tempat Buang Air Besar Sendiri (2021-2025)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Rumah Tangga RI yang Punya Jamban Bertambah, tapi Belum 100%”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persentase Rumah Tangga di Indonesia dengan Fasilitas Tempat Buang Air Besar Sendiri (2021-2025)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase rumah tangga di Indonesia yang memiliki jamban atau fasilitas tempat buang air besar sendiri terus bertambah.

Pada Maret 2021, baru ada sekitar 85% rumah tangga yang punya jamban untuk penggunaan pribadi.

Setelah itu angkanya berangsur naik, hingga mencapai 90% pada Maret 2025. Artinya, masih ada sekitar 10% rumah tangga yang belum punya jamban sendiri.

Adapun menurut Pedoman Pembinaan Krida Bina Lingkungan Sehat yang dirilis Kementerian Kesehatan, salah satu kriteria rumah yang sehat adalah mempunyai jamban sehat.

Jamban sehat merupakan sarana untuk buang air besar yang telah memenuhi standar dan persyaratan kesehatan yaitu:

Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia; dan
Dapat mencegah vektor pembawa penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya.

Untuk memenuhi standar kesehatan, jamban harus memiliki dinding dan/atau atap, lubang tempat pembuangan kotoran dengan konstruksi leher angsa atau bentuk lain yang bisa menahan bau, lantainya kedap air/tidak licin, dan dilengkapi saluran ke sistem pembuangan air limbah (SPAL).

"Jamban sehat harus dibangun, dimiliki, dan digunakan oleh keluarga dengan penempatan yang mudah dijangkau oleh penghuni rumah," kata Kementerian Kesehatan dalam pedomannya.

(Baca: Jumlah Desa yang Warganya Punya Jamban Bertambah sampai 2024)

Editor : Adi Ahdiat