Jumlah Desa yang Warganya Punya Jamban Bertambah sampai 2024

Layanan konsumen & Kesehatan

Premium

Akbar Ridwan 22/07/2025 16:03 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah desa atau kelurahan di Indonesia yang warganya punya jamban pribadi untuk buang air besar (BAB) bertambah dalam sedekade terakhir.

Jumlah Desa/Kelurahan di Indonesia Berdasarkan Tempat Buang Air Besar Sebagian Besar Keluarga (2014-2024)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Jumlah Desa yang Warganya Punya Jamban Bertambah sampai 2024”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Desa/Kelurahan di Indonesia Berdasarkan Tempat Buang Air Besar Sebagian Besar Keluarga (2014-2024)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah desa atau kelurahan di Indonesia yang warganya punya jamban untuk buang air besar (BAB) bertambah dalam sedekade terakhir.

Pada 2014, baru ada 57.492 desa yang sebagian besar keluarga di dalamnya menggunakan jamban pribadi untuk BAB. Kemudian jumlahnya bertambah menjadi 78.127 desa pada 2024.

(Baca: Sekitar 5% Rumah Tangga RI Masih Buang Air Besar Sembarangan)

Seiring dengan itu, jumlah desa yang sebagian besar warganya BAB di fasilitas bukan jamban berkurang dari 16.790 desa (2014) menjadi 3.569 desa (2024).

Lalu jumlah desa yang sebagian besar warganya BAB di jamban umum menyusut dari 4.395 desa (2014) menjadi 1.570 desa (2024), dan pengguna jamban bersama turun dari 3.513 desa (2014) menjadi 1.010 desa (2024).

(Baca: Ini Jumlah Desa Indonesia dengan Sarana Perdagangan 2014-2024)

Editor : Adi Ahdiat