Ini Distribusi SDM Kesehatan di Daerah Tertinggal RI pada 2024

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah sumber daya manusia (SDM) kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia sebanyak 2,15 juta orang pada 2024.

Jumlah tersebut terdiri atas 1,37 juta tenaga kesehatan (63,97%), 566.727 tenaga penunjang kesehatan (27,7%), dan 207.171 tenaga medis (9,65%).

Adapun menurut Kemenkes, jumlah tenaga kesehatan di daerah tertinggal pada 2024 sebanyak 74.352 orang. Daerah tertinggal ini merujuk Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024, yang menetapkan 62 kabupaten tertinggal di 15 provinsi.

Berdasarkan jenisnya, tenaga kesehatan terbanyak yang berada di daerah tertinggal adalah tenaga keperawatan. Selanjutnya tenaga kebidanan dan tenaga penunjang kesehatan.

Berikut rincian distribusi SDM kesehatan di daerah tertinggal Indonesia pada 2024 berdasarkan jenisnya:

• Keperawatan: 24.709 orang
• Kebidanan: 17.783 orang
• Penunjang kesehatan: 12.574 orang
• Kesehatan masyarakat: 4.767 orang
• Medis: 3.222 orang
• Kefarmasian: 3.194 orang
• Teknik biomedika: 2.384 orang
• Gizi: 2.341 orang
• Kesehatan lingkungan: 1.799 orang
• Keteknisian media: 1.347 orang
• Keterapian fisik: 151 orang
• Kesehatan tradisional: 63 orang
• Psikologi klinis: 18 orang.

Berdasarkan wilayah, sebagian besar SDM kesehatan di daerah tertinggal tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan 24.986 orang, Maluku 8.706 orang, dan Sumatera Utara 6.516 orang.

Sebaran SDM kesehatan di daerah tertinggal, jelas Kemenkes, sejalan dengan banyaknya jumlah kabupaten tertinggal yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Maluku memiliki jumlah kabupaten tertinggal terbanyak dibandingkan provinsi lainnya,” jelas Kemenkes dalam laporannya.

(Baca: Cakupan Kepesertaan JKN per Provinsi pada 2024)