Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri Indonesia pada 2024

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, cakupan pemberian tablet tambah darah (TTD) untuk remaja putri di Indonesia mencapai 90,66% pada 2024.

Merujuk Surat Edaran Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Nomor HK.03.03/V/0595/2016 tentang Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur, distribusi TTD ini dilakukan melalui sekolah dengan dosis satu tablet setiap minggu selama satu tahun.

Program ini bertujuan mencegah anemia pada remaja putri yang rentan mengalami kekurangan darah akibat siklus menstruasi bulanan.

Dari 38 provinsi, ada 17 provinsi yang capaian pemberiannya melampaui rata-rata nasional.

Sumatera Barat memiliki cakupan tertinggi dengan 106,27%, sedangkan Papua Pegunungan terendah dengan 2,01%.

Berikut persentase capaian pemberian TTD untuk remaja putri di Indonesia pada 2024, diurutkan dari tertinggi hingga terendah:

1. Sumatera Barat: 106,27%
2. Jawa Tengah: 101,88%
3. Kalimantan Utara: 101,32%
4. Kalimantan Barat: 100,16%
5. DI Yogyakarta: 99,08%
6. Kepulauan Riau: 98,67%
7. Kepulauan Bangka Belitung: 97,97%
8. Banten: 97,69%
9. Bali: 97,55%
10. Jawa Barat: 95,84%
11. Sulawesi Barat: 95,21%
12. NTT: 94,54%
13. Riau: 94,29%
14. Kalimantan Selatan: 93,49%
15. NTB: 93,14%
16. DKI Jakarta: 92,95%
17. Sulawesi Tengah: 91,92%
18. Sulawesi Selatan: 89,49%
19. Bengkulu: 89,35%
20. Jawa Timur: 88,58%
21. Sumatera Selatan: 88,23%
22. Lampung: 88%
23. Kalimantan Tengah: 86,55%
24. Sumatera Utara: 86,46%
25. Kalimantan Timur: 84,87%
26. Jambi: 84,12%
27. Gorontalo: 84,07%
28. Maluku Utara: 75,33%
29. Sulawesi Tenggara: 70,85%
30. Sulawesi Utara: 66,84%
31. Aceh: 65,71%
32. Maluku: 48,9%
33. Papua: 16,29%
34. Papua Barat: 9,64%
35. Papua Selatan: 6,67%
36. Papua Barat Daya: 6,28%
37. Papua Pegunungan: 2,01%
38. Papua Tengah: data tidak tersedia

(Baca: Membaca Penyebab Anemia di Negara Menengah-Atas)