Menurut data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Jakarta sebanyak 37.581 orang pada 2024.
Jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 82.673 orang, atau berkurang sekitar 54,54%.
Namun, jumlah penderita HIV/AIDS di Jakarta pada 2024 melonjak 528,23% jika dibandingkan dengan data 2022 yang sebanyak 5.982 orang.
Dalam mencegah virus tersebut, salah satu yang dilakukan Pemprov Jakarta adalah melakukan edukasi Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) kepada kelompok muda usia 15-24 tahun.
(Baca: Penderita ISPA Dominasi Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Jakarta 2024)
Pada 2024, jumlah partisipan ABAT di Jakarta mencapai 17.015 orang, naik 19,93% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 14.187 orang.
Namun, jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan capaian pada 2022 yang sebanyak 94.303 orang.
Wilayah yang alami peningkatan paling tinggi jumlah ABAT adalah Jakarta Timur yang bertambah 5.206 orang secara tahunan atau 143,18% (year-on-year/yoy).
“Sedangkan secara persentase, Jakarta Utara yang terbesar dengan kenaikan 176,76%,” tulis Pemerintah Provinsi Jakarta dalam laporannya.
(Baca: Ada 356 Ribu ODHIV di Indonesia per Maret 2025, Ini Distribusi Usianya)