Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB Sektor Jasa Perantara Keuangan di Maluku Utara pada tahun 2024 mencapai Rp 1894,85 miliar. Nilai ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 18,17% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Secara historis, nilai PDRB ini terus meningkat sejak tahun 2010 dari Rp 264 miliar. Pertumbuhan ini menandakan sektor jasa perantara keuangan di Maluku Utara mengalami perkembangan signifikan.
Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) yang sebesar Rp 1637,27 miliar, PDRB ADHB sektor ini pada tahun 2024 mengalami pertumbuhan yang lebih baik. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yang sebesar Rp 1407,73 miliar, pertumbuhan tahun 2024 juga lebih tinggi. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2023 sebesar 5,95%, menunjukkan adanya fluktuasi, meskipun tetap berada di zona positif.
(Baca: Statistik Nilai Impor Garam, Belerang, Batu, dan Semen asal Pelabuhan Kode Hs 25 Periode 2018-2025)
Pada tahun 2024, ranking Maluku Utara menurut pulau masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu peringkat 2 di antara pulau-pulau di Maluku. Secara nasional, ranking Maluku Utara naik satu peringkat menjadi peringkat 29, menunjukkan perbaikan posisi dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Perantara Keuangan Maluku Utara pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 1894,85 miliar.
Kenaikan PDRB ADHB sektor ini tertinggi terjadi pada tahun 2024 sebesar 18,17%. Sedangkan kenaikan terendah terjadi pada tahun 2023 sebesar 5,95%. Data ini menunjukkan bahwa sektor jasa perantara keuangan di Maluku Utara cenderung fluktuatif, dengan peningkatan signifikan di tahun 2024.
Anomali terlihat pada tahun 2023 yang mengalami perlambatan pertumbuhan. Namun, pada tahun 2024 terjadi lonjakan pertumbuhan yang signifikan, melampaui rata-rata pertumbuhan tiga atau lima tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan adanya faktor-faktor khusus yang mempengaruhi kinerja sektor jasa perantara keuangan di Maluku Utara pada tahun-tahun tersebut.
Papua
Provinsi Papua menduduki peringkat pertama di pulau Papua dengan nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Perantara Keuangan mencapai Rp 2624,45 miliar. Meskipun menduduki peringkat teratas, pertumbuhan ekonomi Papua hanya mencapai 1,05%. Nilai ini jauh di bawah pertumbuhan Maluku Utara. Ini mengindikasikan bahwa meskipun nilai PDRB Papua tinggi, laju pertumbuhannya relatif lambat dibandingkan dengan Maluku Utara yang mengalami pertumbuhan signifikan.
(Baca: Statistik Pertumbuhan PDRB per Kapita Harga Konstan 2010 Periode 2013-2022)
Bengkulu
Provinsi Bengkulu berada di peringkat ke-9 di pulau Sumatera dengan nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Perantara Keuangan sebesar Rp 2329,77 miliar. Pertumbuhan ekonomi Bengkulu tercatat sebesar 6,59%. Nilai ini lebih tinggi dari Papua, namun jauh di bawah Maluku Utara. Posisi Bengkulu menunjukkan bahwa sektor jasa keuangan di provinsi ini berkembang, meskipun tidak sepesat Maluku Utara atau Papua.
Maluku
Provinsi Maluku menempati peringkat pertama di pulau Maluku dengan nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Perantara Keuangan sebesar Rp 2018,67 miliar. Pertumbuhan ekonomi Maluku tercatat sebesar 4,16%. Meskipun berada di peringkat pertama di pulau yang sama, pertumbuhan Maluku jauh lebih rendah dibandingkan Maluku Utara yang mencapai 18,17%. Hal ini menunjukkan bahwa sektor jasa keuangan di Maluku Utara tumbuh pesat dibandingkan dengan provinsi induknya.
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung berada di peringkat ke-10 di pulau Sumatera dengan nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Perantara Keuangan sebesar Rp 1742,15 miliar. Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung tercatat sangat rendah, yaitu hanya 0,81%. Pertumbuhan ini jauh lebih rendah dari provinsi lainnya dan menunjukkan bahwa sektor jasa keuangan di Kepulauan Bangka Belitung mengalami pertumbuhan yang lambat dibandingkan dengan wilayah lain.
Gorontalo
Provinsi Gorontalo berada di peringkat ke-5 di pulau Sulawesi dengan nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Perantara Keuangan sebesar Rp 1419,33 miliar. Pertumbuhan ekonomi Gorontalo tercatat sebesar 1,11%. Nilai ini juga tergolong rendah dibandingkan dengan Maluku Utara. Hal ini menunjukkan bahwa sektor jasa keuangan di Gorontalo tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Barat berada di peringkat ke-6 di pulau Sulawesi dengan nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Perantara Keuangan sebesar Rp 1061,19 miliar. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat tercatat sebesar 2,81%. Nilai ini juga relatif rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Maluku Utara. Hal ini menunjukkan bahwa sektor jasa keuangan di Sulawesi Barat juga tidak mengalami pertumbuhan yang pesat dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.